Selain Tolak Rosi dan Karni, Kubu 01 Juga Coret BW dan Orang ICW

Selain Tolak Rosi dan Karni, Kubu 01 Juga Coret BW dan Orang ICW

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencoret dua nama tokoh antikorupsi sebagai panelis debat pilpres perdana menuai protes dari kubu oposisi. Habiburokhman selaku Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai pencoretan kedua nama itu berdasarkan usulan mereka (petahana, red).

"Ceritanya begini, saya ikut mendampingi tim inti yang di koordinasi dengan mas Priyo (Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua BPN), mereka tidak mau dengan usulan kami, Mereka minta Bambang Widjojanto (BW) di-drop ," tutur Habiburokhman dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Minggu (6/1).

"Nah, kubu kami juga minta mereka mencoret satu panelis rekomendasi dari mereka, siapa saja. Tapi kami terkejut kenapa malah nama Adnan Topan ICW yang mereka coret," sambungnya.

Habiburokhman juga mengaku heran ihwal kenapa kubu Jokowi seolah alergi dengan kedua tokoh yang sejauh ini memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai pegiat antikorupsi. 

"Kami juga tidak paham dengan pihak sana (Jokowi-Maruf), mengapa seorang yang memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi malah ditakuti. Kalau bersih kenapa risih?" tanyanya heran.

Di sisi lain, kata Habiburokhman, selama ini, pihaknya tidak pernah mempermasalahkan siapa pun yang akan menjadi panelis debat pilpres 2019. Termasuk kedua nama yang telah dicoret KPU tersebut. 

"Siapa pun nama yang diajukan pihak sana maupun KPU kami anggap semuanya bagus. Kalau perlu, meski Adnan Topan itu rekomendasi mereka, kembalikan saja lagi jadi panelis. Kami tidak masalah. Sekali lagi, kalau bersih kenapa risih? Dulu janjinya memperkuat KPK, sekarang seperti alergi dengan yang pro-pemberantasan korupsi," cetusnya.

Selain itu, dia juga menyayangkan eliminasi Karni Ilyas dan Rosiana Silalahi dari kandidat moderator debat. Padahal, keduanya terbukti memiliki kemampuan yang andal dibidang jurnalistik serta pengalaman panjang dalam mengatur alur diskusi dan debat.

Namun demikian, pihak Paslon 02 tetap menghormati keputusan KPU sebagai penyelenggara debat. "Kami hormati keputusan KPU, tentunya dengan harapan kedepan bisa lebih baik lagi," pungkasnya.

Diketahui, Bambang Widjojanto merupakan mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo tidak akan ada pada debat dengan tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme tersebut. 

Kini, masih ada nama-nama lainnya yang tersisa. Mereka adalah Guru Besar Hukum Universitas Indonesia Hikmahanti Juwana dan Mantan Ketua MA Bagir Manan. Selain itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti, dan Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis. [jp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA