Rocky Gerung Geram dan Langsung Berdiri Saat Waktu Bicaranya Dipotong Boni Hargens

Rocky Gerung Geram dan Langsung Berdiri Saat Waktu Bicaranya Dipotong Boni Hargens

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung tampak geram dan langsung berdiri saat waktu bicaranya dipotong Direktur Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens.

Hal itu tampak dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One dengan tema 'Menjelang Debat Capres: Penegak Hukum di Mata 01 & 02', Selasa (15/1/2019) malam.

Awalnya, Rocky Gerung memberikan pendapatnya soal kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Rocky Gerung mulanya mengomentari pernyataan Boni Hargens bahwa pendapatnya itu baik untuk memunculkan imajinasi supaya menghasilkan solusi.

Lantas Rocky Gerung memuji Fahri Hamzah yang menurutnya pernyataannya menunjukkan seorang legislator.

"Pak Fahri Hamzah memperlihatkan seorang legislator, jadi setelah pak Fahri Hamzah berbicara ada standar legislator, narasinya harus begitu, debatnya harus tingkat paradigmatik, seharusnya tim sukses juga harus ditingkat itu," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung lantas membuat sebuah simulasi debat.

Rocky Gerung mengibaratkan sebagai panelis debat dan melempar sebuah pertanyaan tentang isu pelanggaran HAM yang menyeret nama Prabowo Subianto.

"Bayangkan kegugupan Pak Jokowi untuk menjawab pertanyaan itu, tapi saya tahu bisa bantu Pak Jokowi untuk membantu itu," ujar Rocky.

Lantas Rocky meminta jawaban dari Timses Jokowi.

Setelah itu, Boni Hargens menyebut bahwa ada sebuah investigasi resmi dan nama Prabowo ada di dalamnya.

Lantas, Boni Hargens menanyakan balik kepada Rocky Gerung terkait isu pelanggaran HAM tersebut.

"Kalau itu yang kamu mau, kita terjebak dalam kedunguan intelektual, karena pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban tertutup, institusi TNI sudah melakukan investigasi dan Pak Jokowi tidak mungkin mengatakan 'iya atau 'tidak, karena proses pengadilannya belum tuntas, ya menjadfi PR sejarah kapan dituntaskan terkait isu pelanggaran HAM," ujar Boni Hargens.

Rocky Gerung lantas tampak geram waktu bicaranya dipotong Boni Hargens.

Rocky Gerung lantas berdiri dari tempat duduk dan menyodorkan microphone kepada Boni Hargens sebagai bentuk rasa geramnya.

Kemudian ia duduk kembali dan tamnpak kesal.

Rocky Gerung terlihat geleng kepala.

"Silahkan Bung Rocky kalau mau menginterupsi saya," ujar Boni Hargens.

Mendengar ucapan itu, Rocky Gerung lantas angkat bicara.

"Ya ini memnag waktu saya bicara, You yang jadi kadal," ujar Rocky Gerung sambil tertawa.

Setelah itu, Rocky Gerung mengulang pertanyaannya.

Kemudian Timses Jokowi, Yosodingingrat mengatakan bahwa Prabowo terlihat dalam kasus pelanggaran HAM.

Kemudian, Rocky Gerung menarik kesimpulan dalam simulasi debat bahwa Jokowi mengatakan bahwa Prabowo terlihat dalam kasus pelanggaran HAM.

Lantas Boni Hargens tidak terima dengan kesimpulan Rocky Gerung.

Rocky Gerung yang kerap diinterupsi Boni, langsung tak terima.

"Saudara Boni, berapa kali anda jadi kadal," ujar Rocky.

Namun, Boni Hargens tetap saja meminta waktu berbicara.

Karni Ilyas tampak jengah dan ingin menghentikan perdebatan terkait simulasi yang dibuat Rocky Gerung.

"Sudah, saya tidak ingin perdebatan ini, dan nggak pakai simulasi lagi," ujar Karni Ilyas.

Boni Hargens lantas kembai berbicara.

"kalau saya nggak boleh interupsi Bang, dan ini forum buat oposisi Bang, jangan pakai nama publik dan jangan undang saya di ILC,ini kalau saya nggak boleh interupsi" ujar Boni Hargens.

Karni Ilyas justru semakin kesal lantaran yang ia maksud bukan Boni Hargens, melainkan Rocky Gerung.

"Kok anda jawab begitu, simulasi yang saya hentikan dia (Rocky Gerung), simulasi dia," ujar Karni Ilyas dengan nada tinggi.

Lantaran simulasi itu dihentikan dan Rocky Gerung lantas menjelaskan maksudnya.

Rocky Gerung mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya ditangkap apabila mengetahui Prabowo Subianto terlibat dalam kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

"Kalau Pak Jokowi menjawab, 'saya tidak tahu atau tidak terlibat', debatnya berhenti. Kalau Pak Jokowi bilang, 'ya, Pak Prabowo terlibat', maka yang harus ditangkap pertama adalah Pak Jokowi karena dia tahu ada kejahatan dan dia biarkan bertahun-tahun. That's logic," ujar dia menambahkan.

[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita