Polisi Sebut Perobekan Buku Tamu Relawan Prabowo Hanya Salah Paham

Polisi Sebut Perobekan Buku Tamu Relawan Prabowo Hanya Salah Paham

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, kejadian perobekan buku tamu relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah paham. 

Saat ini, kata Dedi, masalah tersebut sudah diselesaikan. "Kejadian di NTB itu sudah diklarifikasi oleh Polda NTB, terjadi kesalahpahaman antara pemilik rumah dengan anggota," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Januari 2018.

Dedi menjelaskan, antara petugas dan penjaga rumah tersebut sudah kenal baik. Bahkan, anggota sudah sering menyambangi Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi tersebut. "Karena letak rumah cukup strategis untuk lakukan pengamanan dalam kota, ya anggota mampirnya ke situ. Komunikasi sudah terjalin dengan penjaga rumah," ujarnya.

Pada saat kejadian tersebut, pemilik rumah melihat ada anggota di rumahnya. Anggota pun sudah menjelaskan bahwa sebelumnya sudah izin terhadap penjaga rumah untuk berteduh dan makan di sana sebelum melakukan pengamanan.

"Kemarin sudah langsung dipertemukan oleh Kabid Humas Polda NTB antara anggota dengan pemilik rumah, dan sudah diklarifikasi sekaligus disampaikan permohonan maaf atas ketegangan tersebut dan pihak pemilik rumah pun menyadari, sudah ada semacam komunikasi kembali sehingga tidak ada masalah lagi," katanya.

Dengan adanya kejadian ini, ia menegaskan, polisi dalam posisi netral dalam pemilu. Apabila ditemukan ada anggota polisi yang tak netral maka Polri akan menindak tegas dengan hukuman disiplin dan kode etik.

Sebelumnya diberitakan, Relawan Prabowo-Sandi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bersitegang dengan aparat kepolisian. Ketegangan tersebut muncul ketika aparat kepolisian mendatangi Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi di Mataram saat malam pergantian tahun.

Menurut Koordinator Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma, saat mendatangi markas relawan Prabowo-Sandi, salah seorang polisi merobek sebuah kertas di meja. Hal tersebut, menurut dia, sangat tidak patut dilakukan pihak kepolisian.

"Saya tidak hanya menyesalkan dan mengecam keras tindakan kepolisian tersebut, tapi juga meminta Kapolri menindak bawahannya tersebut. Sebab, bila dibiarkan dan tidak dilanjutkan, tindakan aparat kepolisian NTB ini seolah-olah restu dari atasan," ujarnya melalui rilis yang diterima, Selasa, 1 Januari 2019. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita