Miris Pengakuan Zuhairi, Pukul Perempuan Sedang Sholat Gegara Rp 15 Ribu

Miris Pengakuan Zuhairi, Pukul Perempuan Sedang Sholat Gegara Rp 15 Ribu

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Polisi telah menangkap Muhammad Zuhairi, pria yang memukul perempuan yang sedang salat di masjid. Pengakuannya sungguh bikin miris, dia menghantam korban dengan balok hanya karena perlu uang Rp 15 ribu.

Pemukulan itu terjadi di Masjid Al-Istiqomah, Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (28/12) pukul 14.05 Wita. 

Video kejadian ini viral di media sosial. Seorang perempuan yang sedang melaksanakan salat seorang diri didekati oleh seorang pria. Si pria yang mendekat langsung memukul si perempuan menggunakan balok di bagian kepala belakang. Perempuan malang itu tersungkur, sementara si pria lari.

Polisi yang telah menerima laporan resmi, langsung mengejar pelaku. Penangkapan dilakukan pada pelaku yang belakangan diketahui bernama Muhammad Zuhairi ini ditangkap di rumahnya, Kutai Kartanegara, Kaltim pada Rabu (2/1/2018) kemarin.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono menyatakan, kasus ini merupakan kriminal murni. "Jadi ini murni tindak pidana murni tidak ada kaitanya dengan keagamaan," imbuhnya.

Polisi juga mengamankan satu buah balok yang sebelumnya digunakan untuk memukul korban. Kasus ini terungkap setelah video penganiayaan yang dilakukan pelaku viral di media sosial. Setelah videonya viral, Zuhairi mengaku ketakutan dan sengaja menyerahkan diri.

Pengakuan Zuhari sungguh bikin mengelus dada. Dia mengaku memukul korban dengan balok karena butuh uang.

"Saya sudah niat untuk menyerahkan diri, saya salah, saya bingung mau kemana, saat itu saya hanya perlu makan jika berhasil pun saya tidak akan ambil seluruh uang korban karena memang hanya butuh Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu," kata Muhammad Zuhairi.

Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya bapak 8 anak ini dikenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

"Korban orangnya ramah, entah kenapa saya nekat melakukan hal itu, tak tahu iblis apa, setan apa yang merasuki saya," jelas Zuhairi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi kerja cepat aparat kepolisian. Penangkapan cepat ini penting agar tidak memicu merebaknya isu SARA ke arah yang negatif.

"MUI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah dengan cepat dapat menangkap si pelaku tindak kekerasan terhadap seorang wanita yang sedang salat," kata Sekjen MUI Anwar lewat pesan singkat, Rabu (2/1/2019).

Anwar Abbas berharap polisi bisa mengungkap secara tuntas kasus tersebut. Dia menambahkan, jika pelaku tidak tertangkap, dikhawatirkan kasus tersebut memicu timbulnya isu yang bisa merusak persatuan bangsa.

"Hal ini tentu jelas sangat berarti bagi kita semua karena dengan demikian pihak kepolisian bisa mengungkap faktor-faktor yang menjadi latar belakang dari tindakan yang tidak terpuji tersebut, dan kalau tidak tertangkap tentu berbagai spekulasi bisa saja muncul dan itu jelas tidak baik dan bisa merusak persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah masyarakat dan bangsa," bebernya.

Apresiasi juga disampaikan Ketua Bidang Infokom MUI Ketua KH Masduki Baidlowi. Masduki punya kekhawatiran yang sama dengan Anwar Abbas soal kemungkinan kasus tersebut bisa berkembang jadi isu negatif jika pelaku tak kunjung ditangkap.

"Kepada umat Islam saya imbau tidak terpancing isu-isu karena tahun politik ini bisa berkembang macam-macam apabila tidak segera ditangani aparat. Kami terima kasih kepada aparat dalam melakukan tindakan cepat, tepat, dan tegas," ucap Masduki ketika dimintai konfirmasi terpisah.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA