Enam Gudang Logistik Surat Suara di Jateng Terancam Dimakan Rayap dan Tikus

Enam Gudang Logistik Surat Suara di Jateng Terancam Dimakan Rayap dan Tikus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menyatakan terdapat enam gudang penyimpanan kotak suara lembab rawan dimasuki rayap dan tikus lantaran bangunannya tidak memadai. Kondisi itu meminta KPU Kabupaten/Kota untuk segera memperbaiki gudang untuk bisa digunakan dengan baik.

"Ada beberapa lokasi penyimpanan logistik surat suara tidak memadai seperti di Semarang, Purworejo, Pekalongan, Sragen, Karanganyar, dan Pemalang," kata Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jateng, Anik Sholihatun, saat ditemui di kantornya, Senin (7/1).

Dia menyebut beberapa kota yang gudang tempat menyimpan surat suara tidak memadai di antaranya berada di area rawan banjir, kondisi atap bangunan yang bocor hingga bangunan yang sama sekali belum dialiri listrik.

"Untuk perlengkapan bilik suara dan kertas hampir 99 persen sudah berada di semua gudang KPU Kabupaten dan Kota. Selain itu tinta segel, kertas sudah siap, justru diwaspadai keberadaan lokasi gudang penyimpanan kotak suara," ujar dia.

Walau secara lokasi dan kondisi sudah dianggap cukup representatif, namun ada beberapa lokasi terkena imbas cuaca buruk seperti Kota Semarang. "Ini memang kondisi Kota Semarang memang sulit menghindar dari situasi banjir," ujarnya.

Lokasi kota Sragen ada beberapa titik bangunan gudang yang terdapat bocor. Di Karanganyar sendiri terdapat talang air potensi mengalami kebocoran.

"Di Pemalang sudut gudangnya terbuka. Semua sudah direkomendasikan kepada KPU untuk diperbaiki segera," kata dia.

Terkait kekawatiran cukup beralasan mengingat kotak suara untuk Pemilu 2019 terbuat dari bahan baku karton, Bawaslu meminta KPU untuk memperbaiki gudang yang tidak layak pakai itu.

"Karena tanggal 16 Januari surat suara untuk Pilpres sudah rekanan dan didistribusikan. Jadi gudangnya harus dipersiapkan sebaik mungkin," kata Anik Sholihatun. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita