Cuitan 70 Juta Surat Suara Dihapus, Andi Arief Malah Nantang, Hasto Buta Huruf

Cuitan 70 Juta Surat Suara Dihapus, Andi Arief Malah Nantang, Hasto Buta Huruf

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menghapus cuitannya yang menyebut adanya 70 juta surat suara yang sudah diciblos di Tanjung Priok.

Ia pun disebut-sebut akan dilaporkan ke polisi karena telah ikut menyebarkan berita hoax tersebut.

Pasalnya, Komisioner KPU RI dan Bawaslu sendiri yang datang langsung ke Tanjung Priok, sudah memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoax.

Akan tetapi, melalui akun twitter pribadinya, anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu balik menantang.

Ia juga menyinggung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan mennyebutnya buta huruf.

“Hasto Sekjen PDIP buta huruf. suruh baca tuit saya dengan jelas. Saua menghimbau supay dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU beegerak setelah himbauan saya,” cuitnya, Kamis (3/1/201) pagi.


Sebaliknya, Andi Arief juga balik menantang dan siap jika saja dirinya dipolisikan terkait cuitannya itu.

“Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan,” tantangnya.

“Tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,” tutup Andi.

Untuk diketahui, kabar tentang adanya 70 juta surat suara yang sudah dicoblos pada nomor urut 01 itu sudah beredar sejak Rabu (2/1/2019) sore.

Pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB, Andi Arief bercuit di akun pribadinya, @AndiArief_.

“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar,” cuitnya saat itu.

Kabar yang dimaksud Andi berupa rekaman suara seorang pria yang tidak dikenal yang beredar sekitar tiga jam sebelum Andi menuliskan twitnya itu.

Menurut pria dalam rekaman suara itu, ada tujuh kontainer yang baru tiba dari Republik Rakyat China, yang isinya adalah surat suara yang sudah tercoblos.

Rekaman itu beredar dari dari satu jejaring media sosial ke jejaring media sosial lainnya, dan menjadi pembicaraan hangat.

Andi Arief yang gelisah pun menulis di akun Twitternya agar kebenaran kabar itu dicek. Dia memberi warning.

“Saya minta dicek. Sudah 3 jam beredar di WAG. Supaya jangan ada fitnah,” tulis Andi dalam twit kedua.

Setelah melakukan pemeriksaan, KPU dan Bawaslu memastikan tidak menemukan benda-benda seperti yang dimaksudkan oleh rekaman suara yang tersebar luas itu.

Ketua KPU Arief Budiman meminta polisi menelusuri kasus ini, dan menangkap pihak yang membuat rekaman suara tersebut.

“Kita sudah laporkan ke Cyber Crime Mabes Polri,” kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor pelayanan utama Ditjen Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis dini hari (3/1).[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita