GELORA.CO - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menanggapi laporan kajian Bank Dunia mengenai kualitas infrastruktur Indonesia yang dinilai rendah dan tidak memiliki kesiapan, serta rencana yang matang.
Menurutnya, berbagai bentuk laporan yang sifatnya masukan itu adalah hal yang wajar.
Laporan Bank Dunia dengan ketebalan 344 halaman itu berjudul Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAPO yang dirilis pada Juni 2018. Bank Dunia pun telah menyiapkan laporan tersebut sejak 2017 silam.
"Jadi, baik-baik saja. Kalau ada masukan sih, menurut saya wajar," kata Menteri yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 7 Januari 2019.
Dia pun mengungkapkan, pada dasarnya, laporan Bank Dunia itu dibuat atas dasar permintaan pemerintah untuk meninjau seluruh aspek dari bangunan infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah demi mengurangi ketimpangan pembangunan antara daerah dan pusat yang dianggapnya cukup besar saat itu.
"Kalau yang berhubungan dengan infrastruktur assessment. Itu Bank Dunia waktu itu melakukan kajian atas permintaan dari pemerintah, untuk melihat seluruh aspek dari bangunan infrastruktur," ucap dia.
"Tapi, bagaimana cara untuk pelaksanaannya agar berkelanjutan dan baik, maka mereka membuat berbagai macam assessment, mulai dari bagaimana kita merencanakan, kemudian isu-isu yang terkait dengan peranan BUMN, kemudian pembiayaan itu dilakukan," katanya.
Di samping itu, wanita yang akrab disapa Ani itu juga mengaku bahwa kajian itu telah dibahas oleh kementerian-kementerian terkait. Karenanya, isi dari laporan itu menurutnya bukan menjadi persoalan bagi pemerintah. [viva]