Andi Arief: Rakyat Dibohongi 4 Tahun, Pendukung Jokowi Lebih Ganas dari Orde Baru

Andi Arief: Rakyat Dibohongi 4 Tahun, Pendukung Jokowi Lebih Ganas dari Orde Baru

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief kembali melontarkan kritik pedas kepada elite pendukung capres petahana Joko Widodo.

Kali ini, Andi Arief mengkritik Moeldoko, Tjahyo Kumolo, Abu Janda dan Grace Natalia. Ia menuding pendukung petahana Jokowi ini tidak peduli dengan rakyat yang telah dibohongi selama empat tahun lebih.

Melalui akun Twitter pribadinya, Andi Arief menyebut para elit pendukung Jokowi itu justru sibuk membuat propaganda dengan menuduh oposisi berjuang dengan kebohongan.

Pendukung Jokowi, lanjut Andi Arief, menuduh oposisi intoleran karena berjuang bersama umat Islam.

“Ada yang berpropaganda oposisi berjuang dengan kebohongan sambil memberi stigma perjuangan melawan ketidakadilan adalah delegitimasi pemerintah, yang berjuang bersama wadah Islam adalah radikal dan intoleran. Dari Moeldoko, Tjahjo Kumolo sampai Abu Janda hingga Grace Natalia,”cuit Andi Arief di akun Twitter miliknya @AndiArief__, Sabtu, 12 Januari 2019.

Menurut Andi Arief, para pendukung Jokowi tidak peduli dan tidak mau ambil pusing dengan kebohongan-kebohongan yang dibuat penguasa selama empat tahun terakhir.

“Mereka tidak peduli rakyat dibohongi janji 4 tahun lebih, tak mau ambil pusing soal mata Novel, soal korupsi infrastruktur yg diungkap Pak JK dll? Soal deviden Inalum dan deret catatan lain. Mereka menutupi dengan melempar kebohongan itu milik oposisi,” tutupnya.

Andi Arief membandingkan politisi era Orde Baru dengan politisi sipil pendukung Jokowi. Ia menyebut politisi Orde Baru tidak seganas politisi pendukung Jokowi.

“Politisi sipil era Orde Baru tidak arogan dan ganas seperti sipil pendukung Jokowi saat ini. Saya tidak tahu apakah ini mirip dengan kejamnya para sipil tahun 1965?,” tambahnya.

“Kalau rakyat kalah pasti akan “dipotong-potong” oleh arogansi dan kekejaman para sipil di rejim ini,” pungkas Andi Arief.


Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan bahaya hoax. Moeldoko menyebut maraknya hoax yang disodorkan kepada masyarakat menjelang Pilpres 2019 wajib disetop.

“Ini (hoax) tidak boleh dibiarkan, dan harus dihentikan,” kata Moeldoko di Saung Makan, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (10/1/2019) malam.

Menurut Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin itu, hoax akan membuat perpecahan di antara anak bangsa jika dibiarkan.

“Kalau ini dibiarkan terus-menerus, yang terjadi ialah perpecahan di antara anak bangsa itu sendiri. Ini sungguh tidak boleh,” ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Dia berharap agar tim relawan dari masing-masing kubu peserta Pilpres 209 membantu menyampaikan kabar kebenaran. Tujuannya, agar masyarakat tidak melulu disodori informasi menyesatkan.

“Kita menginginkan bahwa para relawan ini bisa menyampaikan berita yang benar. Supaya janganlah masyarakat ini dari hari ke hari disodori berita hoax, fitnah, dan bohong. Melalui relawan inilah semuanya akan dikomunikasikan,” tutur Moeldoko.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita