Tidak Ada Peringatan Dini Tsunami, Poros Maritim Presiden Jokowi Dipertanyakan

Tidak Ada Peringatan Dini Tsunami, Poros Maritim Presiden Jokowi Dipertanyakan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ratusan korban tsunami di perairan Selat Sunda dua hari lalu dan sebelumnya ribuan korban tsunami Palu menggelitik kalangan aktivis.

Aktivis senior yang juga Direktur Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan mempertanyakan klaim pemeritahan Joko Widodo yang pembangunannya berorientasi pada laut atau konsep Poros Maritim Dunia.

Dia mengatakan, kalau memang pembangunan pemeritahan Jokowi berorientasi pada maritim, tsunami bukanlah menjadi momok bagi negeri ini.

"Kalau dibilang orientasi laut, masa terjadi ribuan korban jiwa di Banten dan di Palu karena tsunami. Di Banten tidak ada buoy (alat deteksi). Ini sudah terjadi berulang kali," ujar Syahganda di sela-sela diskusi "Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Mangkrak atau Batal?" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/12).

Menurutnya, jumlah korban jiwa yang sedemikian besar karena pemerintahan Jokowi lebih fokus pada pembangunan infrastruktur di darat ketimbang di laut.

"Itu tidak ada tanggung jawabnya karena yang diurusi cuma di darat, bukan di lautan. Kalau katanya (buoy) dicuri, yang curi siapa? Masa polisi dan TNI tidak bisa nyari. Buoy tidak ada, makanya meninggal ribuan orang," ujar Syahganda. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita