GELORA.CO - Nilai tukar rupiah terhadap US$ sempat menguat, namun kembali letoi. Ada apa kira-kira ya?
Ditanya soal ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution malah menyalahkan penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Meng Wanzhou. Kata dia, Penangkapan bos Huawei itu menjadi salah satu pemantik lemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS (US$). "Ini memang dunia ini aneh sekali. Ada CFO-nya huwawei di tangkap malah goyang dunia. Ini aneh aneh aja," kata Darmin di kantornya, Jumat (7/12/2018).
Gejolak pasar, kata Darmin, karena para pelaku pasar bereaksi berlebihan pada kasus tersebut sehingga membuat gejolak perekonomian global yang berimbas pada pelemahan mata uang dunia. "Pasar itu memang ada penyakitnya, reaksi berlebihan," kata Darmin.
Kata Darmin, pemerintah akan terus menjaga kepercayaan pasar terhadap Indonesia dengan berbagai kebijakan yang ditempuh. Kebijakan itu, kata dia, perlahan akan diperbaiki. "Jadi satu per satu (kebijakan) diterapkan untuk pelihara iklim dan confidence-nya itu akan menguat," kata Darmin.
Sebelumnya, Otoritas Kanada menangkap putri dari pendiri Huawei tersebut saat sedang melakukan transit penerbangan atas perintah dari Amerika Serikat. Meng ditangkap karena dicurigai melanggar sanksi perdagangan AS terhadap Iran. [inc]