Prabowo: Jika Bangsa Ini Salah Urus, Kita Harus Ganti Arah

Prabowo: Jika Bangsa Ini Salah Urus, Kita Harus Ganti Arah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak seluruh rakyat dan elite di Indonesia untuk introspeksi diri terhadap arah dan kebijakan bangsa. Jika dirasa salah urus atau salah arah, sudah saatnya Indonesia mengganti ke arah yang lebih baik.

Ajakan Prabowo tersebut diungkapkan ketika berbicara di hadapan ratusan relawan dan kader pada acara Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun bersama Prabowo Subianto di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/12/2018) malam.

"Jadi saya bicara kepada anak-anak muda, kepada tokoh-tokoh. Marilah kita belajar, marilah kita ganti arah kalau arah kita salah. Kita harus ganti budaya yang salah, budaya korupsi itu penyakit yang sangat berbahaya. Jadi saya mencoba membangkitkan kesadaran kepada anak-anak muda kepada seluruh lapisan masyarakat marilah sadar akan tantangan yang kita hadapi," kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Minggu (30/12/2018).

Mantan Danjen Kopassus TNI AD ini menuturkan, salah satu permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini yaitu ketimpangan sosial. Jurang antara penduduk kaya dan miskin terlalu lebar.

Menurutnya, jika ketimpangan tersebut tidak bisa dikikis bahkan semakin tinggi, kecemberuan sosial akan timbul dan bisa berujung paa kemarahan, kekerasan, hingga akhirnya perpecahan. Jika ini yang terjadi, Indonesia akan punah. Apalagi jika kaum elite dan pemerintah tidak bisa mengantisipasi permasalahan bangsa saat ini.

"Ketimpangan sangat berbahaya. Jadi ini yang harus kita sadari dan diantisipasi," ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu lantas mengingatkan dengan apa yang sedang terjadi di Perancis. Saat ini, kata dia, Prancis dilanda kerusuhan yang sudah berjalan 3 sampai 4 minggu. Yang bergerak turun ke jalan kurang lebih mencapai 40-50.000 orang tiap minggu. Aksi demonstrasi dipicu ketimpangan sosial dan kondisi ekonomi.

Padahal lanjut Prabowo, ketimpangan ekonomi dan sosial di Perancis jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Di Perancis 1 persen orang terkaya menguasai 20 persen ekonomi, sedangkan di Amerika 1 persen orang terkaya menguasai 35 persen ekonomi. Di Indonesia, kata dia, 1 persen orang terkaya menguasai 46 persen ekonomi.

"Jadi di Indonesia hampir setengahnya kekayaan bangsa dan negara dikuasai oleh segelintir orang saja yang jumlahnya hanya satu persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Ini kalau kita bicarakan secara ekonomi secara keseluruhan, tapi kalau kita bicara khusus tanah situasinya lebih parah yakni 1 persen orang terkaya menguasai 80 persen tanah," ujarnya.

Oleh karena itu, capres penantang petahana itu mengatakan bahwa yang diperlukan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah mengganti arah dan kebijakan, serta mengganti sistem karena bangsa Indonesia sudah kehilangan kekayaan terlalu banyak akibat kesalahan pengelolaan negara saat ini.

"Ibarat darah, darah kita sudah mengalir keluar terlalu banyak terlalu lama, maka kita harus mengambil langkah yang saya sebut adalah strategi dorongan besar yaitu kita harus swasembada energi, swasembada pangan untuk menutup celah dari tingginya ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut dan kita punya peluang itu," ucap mantan Pangkostrad ini. [IN]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita