Panitia Bilang Peserta Reuni 10 Juta, Polisi Sebut Hanya 40 Ribu, Ini Faktanya

Panitia Bilang Peserta Reuni 10 Juta, Polisi Sebut Hanya 40 Ribu, Ini Faktanya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Reuni akbar 212 diperkirakan dihadiri jutaan orang. Sejumlah pihak menduga jumlahnya mencapai 10 juta karena lebih besar dibandingkan aksi tahu 2016 lalu.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan, jumlah peserta reuni jauh lebih banyak dibandingkan Aksi Bela Islam 212 pada 2016. Saat itu, peserta diperkirakan tujuh juta orang.

Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar memperkirakan peserta berkisar 8-10 juta orang.

"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard, Minggu (2/12/2018).

Ia pun menduga hal itu yang jadi penyebab lamanya waktu yang diperlukan untuk menuju Monas, walaupun dengan cara berjalan kaki.

"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh. Karena yang hadir ini bahkan melebihi daripada Aksi 212 yang dua tahun lalu," ungkapnya.

Wakil ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid juga memperkirakan total massa 8-10 juta orang.

"Tadi panitia menyebut delapan jutaan. Tapi kalau saya melihat dari tayangan di video, tadi memang cakupannya jauh lebih luas dan jauh lebih beragam. Itu artinya adalah sekali lagi umat Islam bisa menjaga komitmen mereka dalam konteks persatuan, kedamaian, ketertiban, kebersihan," kata Hidayat.

Namun, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membuat pernyataan berbeda. "Cuma 40 ribu orang (peserta reuni)," kata Dedi seperti dikutip dari JPNN.com.

Dedi mengatakan, pihaknya mendapatkan angka 40 ribu itu dari fakta di lapangan. "Mereka targetnya segitu (delapan juta orang). Namun, kenyataannya di lapangan tidak sampai satu per sepuluhnya. Beda dengan 2016 memang jumlahnya bisa mencapai satu juta orang," tambah Dedi.

Hanya saja, pernyataan Dedi sudah langsung terbantahkan. Sejumlah foto dan video melalui udara menunjukkan padatnya kawasan monas. Nyaris tidak ada ruang yang tak diisi peserta reuni 212 berseragam putih-putih.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) ikut memberi data. VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa mengungkapkan, jumlah pengguna yang naik turun di Stasiun Juanda sampai dengan pukul 10.00 WIB tercatat 40.170 penumpang, atau meningkat sekitar sembilan kali lipat dari jumlah biasanya yaitu 4.718 penumpang.

Sementara itu di Stasiun Gondangdia, jumlah penumpang mencapai 47.559 penumpang, atau meningkat 15 kali lipat dari jumlah biasanya yaitu 3.229 penumpang. 

Data ini membantah pernyataan Dedi yang mengatakan peserta reuni 212 hanya 40 ribu orang. Apalagi tak semua peserta memanfaatkan jasa KRL. Lalu, berapa jumlah pasti peserta reuni 212? Tidak satu pun orang yang bisa memastikannya. [rky]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita