Mengenal Penyebab Penyakit TB Kelenjar yang Tewaskan Jurnalis Metro TV Rifai Pamone

Mengenal Penyebab Penyakit TB Kelenjar yang Tewaskan Jurnalis Metro TV Rifai Pamone

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - JURNALIS Metro TV Rifai Pamone meninggal dunia hari ini, Jumat (28/12/2018).

Kakak kandung Rifai, Yusuf, menjelaskan bahwa adiknya menderita penyakit Tuberkulosis atau TB kelenjar.

Tuberkulosis atau disingkat TB memang merupakan salah satu penyakit yang mudah ditemui di Indonesia.

Bahkan, penyakit ini disebut sebagai infeksi penyebab kematian nomor satu di negara ini.

Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Umumnya bakteri ini menyerang paru-paru. Tapi setelah masuk ke dalam paru-paru, bakteri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya.

Salah satunya kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan.

Fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia.

Dilansir dari Hello Sehat, jika bagian ini mengalami infeksi maka berisiko terjadi pembengkakan atau munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Tak hanya itu, kekebalan tubuh juga akan melemah cukup drastis. Tidak Menular Banyak orang takut jika penyakit ini menular.

Apalagi, bakteri penyebab tuberkulosis memang bisa ditularkan melalui udara. Meski begitu, itu hanya terjadi pada TB paru saja.

Sedangkan TB kelenjar getah bening tidak bisa menular lewat udara.

Menurutnya, bakteri TB kelenjar getah bening tidak akan "terdorong" keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan.

Gejala TB Kelenjar TB kelenjar getah bening memiliki gejala berbeda-beda. Untuk itu, kita perlu mewaspadai berbagai gejala dari penyakit ini.

Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat infeksi TB di kelenjar getah bening adalah:

1. Muncul benjolan di leher bagian depan, tepatnya di bawah rahang.

2. Benjolan juga bisa terjadi di selangkangan atau ketiak, meski jarang ada laporan mengenai hal ini.

3. Benjolan mulanya kecil dan tidak terasa sakit, tapi lama kelamaan bisa membesar dan kulit di sekitarnya akan kemerahan.

4. Beberapa orang melaporkan rasa nyeri di sekitar benjolan.

Perlu diingat pula, untuk beberapa kasusu, gejala TB kelenjar getah bening tidak terdeteksi meski bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Padahal, penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal. Untuk itu, ketika muncul benjolan di beberapa lokasi tadi, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. 

Penderita HIV/AIDS berpeluang terserang kanker kelenjar getah bening

Dalam beberapa penelitian, diketahui bahwa kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada penderita HIV/AIDS (ODHA). Sementara itu, jenis limfoma yang kerap menyerang ODHA adalah Non-Hodgkin Lymphoma, kemudian barulah menyusul Hodgkin lymphoma, kanker darah (leukimia), dan myeloma pada urutan risiko selanjutnya.

Gejala yang dialami ODHA ketika terserang limfoma sebenarnya hampir sama dengan gejala kelenjar getah bening pada umumnya. Hanya, yang membedakan adalah tingkat keparahan dari gejala yang dialami. Biasanya, orang yang kena HIV/AIDS, akan mengalami gejala yang lebih parah, akibat sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah. Lalu, apa saja gejala dari limfoma ini?

- Penurunan berat badan yang drastis dan tiba-tiba
- Mengalami demam tanpa ada tanda-tanda infeksi
- Bengkak pada bagian tubuh, khususnya di area tubuh yang terdapat kelenjar limfa
- Berkeringat di malam hari, hingga seprai basah [tribun / hellosehat]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita