Lintasi Tol, Kaca Mobil Ketua Gerindra Semarang Pecah Dilempar Batu

Lintasi Tol, Kaca Mobil Ketua Gerindra Semarang Pecah Dilempar Batu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Insiden tak mengenakkan dialami Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Sigit Ibnugroho Sarasprono saat dalam perjalanannya ke Kota Semarang sekembalinya dari Salatiga. Mobil Fortuner putih bernopol H 888 SI yang ditumpanginya dilempar batu oleh orang tak dikenal.

Sigit menjelaskan bahwa insiden yang dialaminya ini terjadi pada Kamis (13/12) sekira pukul 00.05 WIB. Saat ia bersama sopirnya hendak kembali ke Kota Semarang usai mengikuti sosialisasi dirinya sebagai calon anggota DPR RI dapil Jateng 1 di Kabupaten Salatiga.

Selama perjalanan, kondisi cuaca sedang gerimis. Lalu saat melintas di tol perbatasan Bawen-Ungaran. Tepatnya dekat jembatan penyeberangan orang (JPO), sebuah batu sebesar berukuran sekepalan tangan meluncur tepat di kaca mobil depan yang ditumpanginya.

"Kami memang awalnya jalan agak kencang, tapi saya minta dikurangi kecepatannya karena gerimis. Kejadiannya di dekat JPO, saya lupa di kilometer berapa," kata Sigit di kantor DPC Gerindra Kota Semarang, Kamis (13/12).

Batu tersebut menembus kaca hingga mengenai kursi sopir sebelah kiri. Kemudian mental ke arah samping. Sigit yang duduk di belakang luput dari arah lemparan batu, tapi sang sopir sempat terkena pecahan kaca pada bagian pelipis.

Dalam keadaan kaca berlubang, keduanya tetap melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di gerbang tol Banyumanik, mereka melapor ke pengelola tol yaitu Trans Marga jateng (TMJ). "Saya khawatir kan tolnya gelap, kalau memang sengaja (dilempar batu) terus kita berhenti dan (takutnya) mereka lakukan tindak kriminal," jelas Sigit.

Kendati demikian, insiden yang dilaporkannya tadi ke TMJ malah dianggap sebagai kecelakaan. "Yang saya tanyakan saya sebagai konsumen, pengguna jalan. Alasan TMJ itu kecelakaan," ujarnya sembari mengharap ada kejelasan untuk penanganan kejadian ini.

Ia mengaku juga belum akan melaporkan peristiwa itu pihak kepolisian, lantaran menurutnya itu masih kewenangan pengelola tol. Sigit juga berharap ke depan ada bentuk antisipasi, seperti desain ulang JPO oleh pengelola. Supaya tak ada lagi orang lain yang harus mengalami insiden serupa seperti yang ia alami. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita