Kubu Prabowo-Sandi: Petahana Mulai Khawatir

Kubu Prabowo-Sandi: Petahana Mulai Khawatir

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Koordinator juru bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku bersyukur elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi semakin meroket.

Menurut Dahnil, pasangan Prabowo-Sandiaga tetap optimistis mampu mengungguli pasangan Jokowi-Ma'ruf di Sulawesi Selatan.

"Angka yang menggembirakan bagi penantang dan itu angka yang sangat mengkhawatirkan bagi petahana," kata Dahnil di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Diketahui, saat ini survei internal pasangan nomor urut 01 itu sama kuat dengan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni sama-sama 47 persen.

Terlebih, lanjut Dahnil, hasil survei internal per Desember menunjukkan pasangan penantang petahana ini elektabilitasnya sudah mencapai di angka 45 persen lebih. 

Sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang juga sebagai calon petahana cenderung angkanya stagnan.

"Ini signifikan sekali," tuturnya.

Sebelumnya, Jokowi mematok kemenangan 75 persen di Sulawesi Selatan pada Pilpres 2019.

"Perlu saya ingatkan bahwa di tahun 2014, Sulawesi Selatan kita menangkan dengan angka 71,3 persen, tapi saya harus ‘ngomong’ apa adanya, saat ini survei terakhir posisinya sama. Posisnya 47-47 (persen), sama, tapi saya tahu ini bapak ibu dan saudara semua belum bergerak," kata Jokowi dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) Tim Kampanye Daerah provinsi Sulawesi Selatan, di hotel Clarron Makassar, Sabtu (21/12/2018).

Jokowi kemudian bertanya kepada Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulsel sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) DPP Partai Golkar, Syamsul Bachri mengenai terget suara di provinsi tersebut.

"Pak Syamsul Bachri targetnya berapa sih di sini? Pak Ketua menyampaikan ini, kita dengarkan bersama ya, ini yang ‘ngomong’ Pak Ketua, 75 persen, saya catat, tapi kalau melihat hasil di 2014, itu bukan sesuatu yang tinggi, tinggi banget. Ini sesuatu yang wajar tapi perlu kerja keras kita," pinta Jokowi.

Mantan walikota Solo ini menilai bahwa target tersebut adalah hal yang wajar karena pada 2014, Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 71,3 persen.

"Pasti saya yakin akan melebihi 71,3 persen, saya yakin, tapi sekali lagi sekarang ini dunia sudah berubah politik global, ekonomi global berubah," ungkap Jokowi. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita