Kritik Salah Info BMKG soal Tsunami, Anggota BPK: Kalau Sudah Terjadi Bicara Seolah Ahli

Kritik Salah Info BMKG soal Tsunami, Anggota BPK: Kalau Sudah Terjadi Bicara Seolah Ahli

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi menyayangkan informasi dari lembaga resmi pemerintah soal bencana di Pantai Anyer, Pandeglang, Banten.

Awalnya, Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada “Air Laut Pasang karena Bulan Purnama”. Sehingga masyarakat tenang mendengar informasi tersebut.

Bahkan saat itu BMKG memastikan peristiwa di pantai Anyer bukan tsunami. Pendapat BMKG diperkuat oleh lembaga lain seperti BPPT, BNPB dan LIPI.

Selang beberapa saat kemudian, mereka meralat informasinya setelah terjadi kepanikan warga yang berada di Lokasi dan disebar melalui video di media sosial.

“Saya tadinya tenang2 saja baca berita ttg “Air laut Pasang krn Bulan Purnama” di Banten.

Lembaga Resmi Negara: “Bukan Tsunami”

Ternyata semua tertipu..
BMKG, BPPT, LIPI / apapun lembaganya: Deteksi & infonya sangat tidak akurat.!

Setelah kejadian semua berbicara seolah ahli..,” tulis @AchsanulQosasi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memastikan kejadian di Anyer hanyalah gelombang pasang akibat bulan purnama.

Namun setelah peristiwa itu terjadi cukup lama, dia membenarkan bencana yang menimpa Pantai Anyer Pandeglang, Lampung Selatan dan sekitar Selat Sunda adalah Tsunami.

“Mohon maaf jika di twitt awal saya menyampaikan bukan tsunami tapi gelompang pasang. Benar, Tsunami Menerjang Pantai di Selat Sunda,” tulis Sutopo, Minggu (23/12/2018).

Adanya perubahan dan perbaikan informasi data dan analisis terbaru ia terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, diantaranya di pantai Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan,” kata Sutopo. [SR]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita