Kotak Suara dari Kardus dan Digembok, Ustaz Tengku: Sampai juga Hidup di Zaman Gila Ini

Kotak Suara dari Kardus dan Digembok, Ustaz Tengku: Sampai juga Hidup di Zaman Gila Ini

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mendadak, kotak suara berbahan dasar kardus ramai dibicarakan. Padahal, Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman sudah menyatakan kotak suara berbahan dasar kardus cukup kuat dan kedap air sehingga tidak perlu diragukan lagi.

Melalui akun Twitter, beberapa jam yang lalu, politikus Partai Demokrat Andi Arief menilai hal tersebut berpotensi membuat potensi keributan baru.

‏"KPU membuat potensi keributan baru yang bernama kardus," kata Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__

Pemerhati politik Ustaz Tengku Zulkarnain mengkriti keras penggunaan kotak suara berbahan dasar kardus. Menurut dia, ini akan menjadi sejarah.

‏"Kepada @DPR_RI dan @KPU_ID dan @jokowi kami mau bertanya.  Apakah kalian semua tidak malu, memakai kotak suara pemilu dari kardus? Masak lebih bagus kotak kerupuk di Warteg dari kotak suara pemilu? Sejarah akan mencatat ini sampai dunia kiamat...! Mohon Dijawab..." kata @ustadtengkuzul.

Dalam tweet yang lain yang tentu saja isinya kritik, Tengku Zulkarnain usul agar penjara, pagar Istana, kursi tamu, kendaraan Presiden juga diganti bahan dasarnya ke bahan yang lebih murah.

"Saya usulkan kepada penguasa demi efisiensi jangan hanya kotak pemilu pakai kardus. Penjara diganti jerajak bambu, ekslusif, murah. Pagarnya juga bambu. Pagar Istana Presiden bambu. Kursi tamunya juga bambu. Kendaraan Presiden delman. Patwal pakai sepeda. Ferry diganti rakit. Sekalian!" kata dia.

Tengku Zulkarnain tak dapat membendung kekecewaannya terhadap penguasa.

"Biasanya gembok-gembok dikardusi. Tapi kali ini akan ada kardus-kardus isi suara hasil pemilu yang digemboki... Oh bapak, oh ibu..., sampai juga anakmu hidup di zaman gila Ini... A'udzubillah...!" kata dia. [akt]


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA