Gerindra: Tudingan Kapitra Reuni 212 Massa Riil Prabowo Tak Ilmiah

Gerindra: Tudingan Kapitra Reuni 212 Massa Riil Prabowo Tak Ilmiah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade tak ambil pusing dengan tudingan Caleg PDIP Kapitra Ampera yang menyebut Reuni 212 adalah massa riil Prabowo se-Indonesia. Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi itu menilai tudingan Kapitra tidak ilmiah. 

"Kalau Pak Kapitra kita tidak usah dengarin lah. Kalau bagi kami, ya sah-sah saja Kapitra membangun narasi atau mimpi di siang bolong seperti itu, itu sah-sah saja. Tapi kalau kami sih nggak usah didengarin lah Kapitra itu, banyak mimpinya Kapitra itu," kata Andre saat dihubungi detikcom, Senin (4/12/2018).

Menurut Andre, pernyataan yang menyebut massa yang hadir saat Reuni 212 adalah pendukung Prabowo dapat benar adanya. Namun Andre menuding Kapitra tidak pernah membaca survei jika menyebut massa Reuni 212 adalah massa riil Prabowo.

"Nggak ilmiah (tudingan Kapitra), namanya juga cari muka, cari panggung, namanya juga orang baru di PDIP kan. Orang baru pendukung Pak Jokowi tentu harus cari muka, cari panggung kepada pimpinan, dengan membangun narasi seperti itu," ujar Andre.

"Dia (Kapitra) nggak pernah belajar mengalisis politik, sudah jelas saat ini Presiden yang dibela Kapitra namanya Pak Jokowi itu lagi baperan, lagi panik, makanya keluar lah sontoloyo, genderuwo, lalu tabok, karena apa? Karena Jokowi merasakan surveinya mulai mentok ya, dalam arti kata survei beliau hanya mentok 40 persen. Sedangkan Pak Prabowo naik terus mendekati angkanya Pak Jokowi sehingga muncul lah baperan," lanjut Andre.

Andre mengatakan pihaknya bersyukur Reuni 212 berhasil dijalankan dengan lancar. Pernyataan Kapitra soal massa Reuni 212 adalah massa riil Prabowo se-Indonesia disebut Andre sebagai pernyataan yang lucu.

"Yang pasti kami mensyukuri bahwa Reuni Akbar 212 kemarin berhasil, berjalan lancar meskipun genderuwo ada yang menghalang-halangi acara itu dengan cara ada genderuwo yang menakut-nakuti itu loh, agar acara itu batal. Ada genderuwo yang bilang acara itu bakal rusuh," tuturnya.

Sebelumnya, Kapitra menyebut massa yang hadir di acara Reuni 212 lebih banyak berasal dari pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia juga meminta Bawaslu mengusut acara reuni itu.

"Iya, itu kan orang partai, orang partai kan PKS memerintahkan kadernya untuk harus datang. Itu orang-orang semua yang mendukung Prabowo-Sandi. Orang-orangnya itu-itu saja. Jadi itulah kekuatan riilnya di seluruh Indonesia," kata Kapitra kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/12).[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita