Debat Capres Waktu Maghrib, Lieus: KPU Kehilangan Penghormatan Waktu Ibadah Umat Islam

Debat Capres Waktu Maghrib, Lieus: KPU Kehilangan Penghormatan Waktu Ibadah Umat Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Koordinatir Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma kecewa dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jadwal debat Capres/Cawapres Pilpres 2019 pada pukul 18.00 Wib atau tepat pada sholat magrib bagi umat Islam. Pelaksanan debat pada pukul 18.00 Wib, menunjukkan KPU tak sensitif dan kehilangan rasa  keberagamaan dan penghormatannya terhadap waktu ibadah umat Islam.

Menurut Lieus, meskipun ia sendiri beragama Buddha, tapi penetapan waktu acara debat pada pukul 18.00 Wib menunjukkan KPU telah menjadikan politik di atas segala-galanya hingga menafikan kewajiban ibadah yang dianut umat Islam. Karena itu Lieus meminta KPU mengundurkan jadwal acara debat yang disiarkan televisi itu hingga usai sholat maghrib atau selesai sholat Isya. Sehingga semua orang bisa mengikuti acara tersebut dengan tenang.

"Semua orang tau, pukul 18.00 Wib itu adalah waktu umat Islam melaksanakan sholat maghrib. Apakah komisioner KPU gak sholat? Apakah pasangan Capres/Cawapres juga gak sholat?" tanya Lieus di Jakarta, Minggu (30/12/2018).

Lieus menduga, penetapan jadwal debat yang bertepatan dengan waktu sholat maghrib itu, kemungkinan besar dikarenakan KPU terlalu tunduk pada kontrak tayang dengan stasiun TV yang akan menayangkannya. 

"Bisa jadi karena stasiun TV tak mau acara debat itu ditayangkan di waktu prime time dan KPU mengalah saja karena tak bisa berbuat apa-apa, untuk melawannya meskipun hal itu akan menyakiti hati umat Islam," jelas Lieus.

Seperti diketahui KPU telah  selesai menyusun jadwal debat Pilpres 2019.

Rencana debat disusun KPU bersama tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden. Susunan jadwal debat itu meliputi waktu, lokasi, urutan, tema, panelis, hingga moderator debat. Debat Pilpres akan diselenggarakan sebanyak lima kali yang seluruhnya digelar pada 2019. [HT]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita