Akui Tak Pantas Jadi Imam Salat, Prabowo: Ikuti Orang yang Tinggi Ilmunya, Buat Apa Berpura-pura

Akui Tak Pantas Jadi Imam Salat, Prabowo: Ikuti Orang yang Tinggi Ilmunya, Buat Apa Berpura-pura

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, dalam perjuangannya maju menjadi capres, banyak isu negatif yang diarahkan kepadanya. Mulai dari tuduhan bahwa dia adalah zionis, sampai ia dituduh sebagai Islam garis keras.

Selain itu, Prabowo juga sering disebut tidak bisa menjadi imam salat. Semua tuduhan itu menurutnya hanya diciptakan untuk menjatuhkanya.

"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan. Suatu saat saya dibilang Islam garis keras, tapi besoknya dibilang saya ini kurang Islam. Saya gak bisa jadi imam salat katanya," kata Prabowo di SICC Sentul, Jawa Barat, Senin 17 Desember 2018.

Prabowo mengatakan, selama ini dia memang tidak mau jadi imam karena merasa tidak pantas memimpin salat. Sebab, banyak orang yang lebih ahli dan lebih tinggi ilmu agamanya ketimbang dia.

"Ya saya merasa tahu diri. Betul? Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Betul? Saya tidak takut mengakui bahwa saya merasa tidak pantas saya menjadi imam salat," kata Prabowo.

Prabowo mengaku tidak ingin bersandiwara dan membohongi rakyat. Untuk urusan agama, dia lebih memilih menyerahkan kepada ahlinya dan itu dianggapnya adalah lebih baik dari pada berpura-pura di depan rakyat.

"Lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya. Untuk apa saya bohong, untuk apa saya berpura-pura kepada kalian," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, mantan politikus Partai Gerindra, La Nyalla Matalitti, sempat menantang Prabowo untuk membaca bacaan salat dan menjadi imam salat. Tantangan tersebut menurut La Nyalla, untuk menunjukkan seberapa jauh ilmu agama Prabowo dibandingkan Jokowi. [vva]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA