Tokoh Tionghoa: Lebih Menyeramkan Janji yang Tidak Terwujud dibanding Politik Genderuwo

Tokoh Tionghoa: Lebih Menyeramkan Janji yang Tidak Terwujud dibanding Politik Genderuwo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Banyaknya janji politik Joko Widodo saat Pilpres 2014 yang belum terlaksana lebih menyeramkan dibanding politik menakut-nakuti alias Politik Gendoruwo.

Begitu kata Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma terkait istilah yang baru dilontarkan Joko Widodo saat pembagian sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah, Jumat pagi.

Menurut Lieus Jokowi harusnya bisa mewujudkan janji-janji saat Pilpres 2014, mulai dari peningkatan ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dibanding mengembar-gemborkan suasana yang terjadi menjelang pilpres.

"Hingga saat ini janji-janji politik itu belum terpenuhi. Itu yang menakutkan," ujarnya di Jakarta, Jum'at, (9/11).

Di sisi lain, Lieus menilai pernyataan Jokowi soal politikus genderuwo menandakan mantan gubernur DKI Jakarta itu tak bisa menerima kritik terkait wujud nyata dari janji politik di 2014 hingga akhirnya secara spontan Jokowi mengeluarkan pernyataan yang menjadi kontroversi publik.

"Dari pernyataan Presiden Jokowi yang mengundang kegaduhan itu, masyarakat bisa mengambil kesimpulan bahwa Presiden Jokowi memang tidak boleh dibiarkan bicara di depan publik tanpa teks," ujar Lieus. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita