Tim Prabowo: Kalau Presiden ke Pasar, Mana Berani Bilang Mahal

Tim Prabowo: Kalau Presiden ke Pasar, Mana Berani Bilang Mahal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo menyamar pihak yang kerap 'meneriakkan' harga-harga kebutuhan yang mahal. Tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyarankan Jokowi datang ke pasar dengan menyamar, sehingga disebut bisa benar-benar mengetahui harga sesungguhnya.

"Saya sarankan Pak Presiden nyamar kalau masuk pasar. Kalau perlu pakai wig sama kumis palsu, jangan bawa pengawal, nggak usah bawa motor konvoinya," ungkap juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini lewat pesan singkat, Sabtu (24/11/2018).

Menurut Faldo, pedagang-pedagang di pasar tidak ada yang berani mengatakan bahan kebutuhan sehari-hari mahal. Dia lalu menyindir Jokowi yang membeli cabai seharga Rp 23 ribu sekilo.

"Kalau Presiden ke pasar, kan nggak ada yang berani ngomong harga mahal. Jangankan sekantong kresek, sekarung dikasih tuh cabe Rp 23.000," ucap Faldo.

Soal pernyataan Jokowi mengenai pihak-pihak yang berteriak kebutuhan mahal tapi tak pernah datang ke pasar, Faldo menyebut seharusnya itu jadi bahan introspeksi. Sama seperti yang kerap disampaikan Prabowo-Sandiaga, ia mengatakan harga-harga di pasar memang tidak stabil. 

"Harusnya ini jadi bahan perenungan, 'kok masih ada yang teriak mahal ya?'. Bukan malah dijelek-jelekin orang yang bawa fakta selain yang petahana dapatkan, jangan negative thinking sama rakyat sendiri," tutur Faldo.

"Kenyataannya tidak stabil memang itu harga-harga. Perlu pembenahan tata kelola produksi kita. Harga mahal, tiba-tiba pas panen turun, tambah lagi sama yang impor makin hancur, terus naik lagi kalau ada yang nahan stok," imbuh politikus PAN itu.

Faldo pun menyoroti soal perbedaan data yang terjadi di internal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. 

"Pemain-pemainnya ini yang kendalikan semua itu. Ini yang kami kritisi. Data Mendag sama bulog beda. Kabulog tidak percaya data BPS. Ini kan semrawut," kata Faldo.

Lebih lanjut, ia juga menyindir Jokowi yang dinilainya kerap mengikuti tingkap Sandiaga ketika meninjau pasar. Faldo menegaskan pihaknya tidak merasa tersindir dengan pernyataan Jokowi soal pihak yang disebut tak datang ke pasar tapi teriak bahan kebutuhan mahal.

"Bang Sandi pegang tempe, petahana juga pegang. Bang Sandi pakai rambut pete, petahana juga main pete. Kami tidak merasa tersindir sama sekali," ucapnya.

Faldo lantas mengungkit apa yang dilakukan caleg PDIP Kirana Larasati. Akibat isu harga-harga mahal di pasar, menurutnya, Kirana yang merupakan public figure jadi mau datang ke pasar.

"Kemarin, timsesnya petahana yang artis itu jadi turun ke pasar juga. Alhamdulillah, petahana jadi sering masuk pasar. Kita senang malah. Alhamdulillah, Bang Sandi sudah bikin petahana jadi makin rajin blusukan," sebut Faldo.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi meminta jangan ada yang menakut-nakuti masyarakat dengan isu harga mahal di pasar tradisional. Capres nomor urut 01 itu lalu menyindir pihak yang 'menggoreng' isu harga kebutuhan mahal namun tak pernah datang ke pasar.

"Orang nggak pernah ke pasar, nongol-nongol ke pasar, keluarnya ngomong mahal. Nggak pernah ke pasar. Nggak mungkin orang superkaya datang tahu-tahu datang ke pasar, nggak mungkinlah. Datang ke pasar, nggak beli apa-apa, pas keluar bilang mahal, mahal, mahal. Haduuh...," ujar Jokowi saat memberikan arahan di depan TKD Jokowi-Ma'ruf di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Sabtu (24/11). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita