Soal 'Raja Jokowi', Tim Prabowo: Erick Thohir Harus Siap-siap Mundur

Soal 'Raja Jokowi', Tim Prabowo: Erick Thohir Harus Siap-siap Mundur

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, berjanji akan mundur dari timses jika Jokowi menjadi raja. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakin Erick akan mundur tak lama lagi.

"Saya yakin sebentar lagi Bang Erick akan mengundurkan diri," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, kepada wartawan, Sabtu (17/11/2018).

Andre mengatakan alasan kenapa meyakini Erick akan mundur sebentar lagi. Pasalnya, diketahui para pendukung Jokowi lah yang memasang poster 'Raja Jokowi'. Dengan kata lain, pendukung Jokowi memang telah menganggap capres nomor urut 01 itu sebagai raja. 

"Saya punya keyakinan Bang Erick harus siap-siap mengundurkan diri dalam waktu dekat ini. Kan pendukungnya sendiri kan yang pengen Jokowi jadi raja, nganggep Jokowi raja," katanya. 

Padahal, kata Andre, titel 'raja' tak pantas disematkan ke Jokowi. Mengingat, seorang raja haruslah selalu menepati janjinya kepada rakyat. 

"Gimana Pak Jokowi mau jadi raja. Raja adalah orang yang selalu menepati janji. Orang janjinya banyak yang tak ditepati kok. Gimana mau jadi raja. Raja itu kan perintahnya titah. Janjinya bisa dipegang kalau raja. Faktanya kan janjinya banyak yang tidak ditepati," tutur Andre.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menanggapi pernyataan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menyinggung atribut kampanye 'Raja Jokowi'. Erick berjanji akan mundur dari timses jika Jokowi menjadi presiden seumur hidup atau raja.

"Saya rasa sistem negara kita demokrasi, pemilihan presiden itu dibatasi dua kali. Jadi saya agak bingung kok tiba-tiba jadi raja. Mungkin kalau dia (Jokowi) jadi presiden seumur hidup atau jadi raja, ya mungkin saya orang pertama yang mundur dari TKN karena saya percaya demokrasi," ujar Erick kepada wartawan di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Pernyataan itu disampaikan Erick saat ditanya terkait sindiran Fadli Zon soal poster 'Raja Jokowi' tersebut. Terkait itu, Ia menyebut negara Indonesia sudah menjadi negara demokrasi dan pemilihan presiden secara otomatis dibatasi dua kali.

"Kita percaya, setelah orba, terjadi demokrasi terbuka, meski di sana-sini masih harus ditingkatkan dan banyak diperbaiki karena kita juga tidak mau yang namanya kebablasan, karena kasihan rakyat," kata Erick. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita