Profesionalisme Dan Realisme

Profesionalisme Dan Realisme

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

OLEH: ZENG WEI JIAN

KAGET...!! Seorang Yusril Izha Mahendra ikut langkah orang-orang "in trouble" macam TGB, Kapitra Ampera, La Nyalla Mattaliti, Farhat dan Ngabalin. 

"People can do horrible things when faced with difficult financial decisions," kata James Morris Robinson. 

Mengutip istilah Stephen Douglas, dalam perjuangan ini, hanya ada "Patriots and traitors". 

"Patriot" is all we need. Karena, "There is no loyalty in the heart of a traitor, only the false act of appearing trustworthy," kata Jesus Apolinaris. 

Katanya; alasan di balik manuver merapat ke Kubu Ko-Ruf. Kurang-lebih, Bang Yusril ingin berperan sebagai "Trojan Horse". Mirip-mirip dengan Sukarno di zaman Jepang. Kolaboratif. Dalam kasus Bang Yusril, dia lebih mirip "Interventionist". 

Sayangnya, "Leftist" yang ada di Kubu Ko-Ruf mengadopsi seruan Fidel Castro: "No thieves, no traitors, no interventionists! This time the revolution is for real!". 

"Kerja-kerja-kerja" itu bagian dari Revolusi Mental yang ingin mereka bangun. 

Saya takut Bang Yusril dikerjain. "Operasi PHP" berulang kali mereka rilis. Mahfud MD dan Haji Jusuf Hamka sudah merasakan pahit getir diberi harapan-palsu. 

Ada kontradiksi antara "Idealisme" dan "Profesionalisme". 

In philosophy, idealism is a theory that states that ideal reality or ideal things or perfect manner is shaped by our thoughts and ideas. 

Sedangkan "profesionalisme" yang digambarkan Bang Yusril tidak lain dari "penghalusan" makna dari praxis "Realisme" atau "Pragmatisme". 

Saya pribadi tetap menghormati Bang Yusril. To some extent, bisa memahami pilihan dari manuver itu. Bagi saya, Seorang Yusril Izha Mahendra tetap sebagai "Good Islamic fighter". Sekali pun, tetap saya emoh ikut berinteraksi dengan Kubu Ko-Ruf. Sorry to say. 

Semoga Bang Yusril tidak merasa seperti yang ditulis Coco J. Ginger, "..I feel like a traitor, a phony, a fake. But I am a hypocrite with the best intentions, and I need kissing desperately." [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita