Ma'ruf Amin Sebut 'Budek Buta', Dahnil: Ulama Perlu Jaga Tutur Kata

Ma'ruf Amin Sebut 'Budek Buta', Dahnil: Ulama Perlu Jaga Tutur Kata

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, melemparkan sindiran kepada orang-orang yang tak mengakui keberhasilan pembangunan era Jokowi. Dalam sebuah pidato di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, pada Sabtu (10/11) kemarin, Ma’ruf mengatakan mereka yang tak melek kesuksesan Jokowi adalah orang yang ‘buta’ dan ‘budek’.

Pidato Ma’aruf ini menuai tanggapan dari tim kubu Prabowo Subianto–Sandiaga Uno. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai luapan pernyataan Ma’aruf itu tak elok dan jauh dari akhlak baik serta sikap kewarganegaraan.

“Bagi saya, itu merendahkan saudara-saudara yang difabel,” kata Dahnil, Sabtu (10/11) malam.

Dahnil mengatakan seharusnya sah-sah saja masyarakat berbeda pandangan seperti soal kesuksesan inkumben. Sebab, dalam ruang politik, ia memandang siapa pun dapat beradu gagasan.

Bila dikritik, kata Dahnil, politikus tak perlu menebar tudingan-tudingan dengan diksi miring. Dahnil pun meminta masing-masing pasangan capres dan cawapres bergembira menyikapi pertarungan dalam pemilihan presiden atau Pilpres serta pemilihan umum atau Pemilu 2019.

Adapun bila ditilik dari substansi ajaran agama, Dahnil memaparkan bahwa politikus perlu menjunjung tinggi budi pekerti. Seperti dalam ajaran-ajaran kepada umat Islam, kata dia, para tokoh publik ini harus meninggikan akhlak.

“Apa pun profesi muslim tersebut, sebagai ulama kah, politikus kah,” ujarnya. Dalam kerangka kebaikan itu, ujar Dahnil, salah satu yang perlu dijunjung adalah tuturan dan pilihan kata-katanya.

Sebelumnya, Calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyindir orang-orang yang tidak mengakui keberhasilan pembangunan era pemerintah Jokowi. Menurut dia, hanya orang yang ‘buta’ dan ‘budek’ yang tidak mengakui keberhasilan itu.

“Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja enggak mau mendengar informasi dan orang yang buta saja yang enggak bisa melihat kenyataan,” kata dia di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (10/11). []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA