Kubu Prabowo: Ada yang Sengaja Ingin Hancurkan Habib Rizieq

Kubu Prabowo: Ada yang Sengaja Ingin Hancurkan Habib Rizieq

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan, penangkapan Habib Rizieq Shihab yang sempat dilakukan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Makkah, adalah murni korban fitnah.

Andre menilai, kasus tersebut merupakan sebuah operasi politik dari pihak yang ingin menghancurkan nama baik Imam Besar FPI tersebut.

Pasalnya, Dubes Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi telah memberikan pernyataan resmi, bahwa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang terpasang di kediaman Habib Rizieq tidak bermasalah. 

Penangkapan itu pun hanya untuk meminta keterangan terkait bendera tersebut dan Habib Rizieq dibebaskan tanpa syarat.

"Jelas, ini ada kesengajaan pihak tertentu agar nama Habib Rizieq hancur karena ditangkap oleh kepolisian Arab Saudi, tapi ternyata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia menyebut jika apa yang terjadi itu tidak ada masalah dan Habib Rizieq tidak membuat kegiatan kriminal atau melanggar hukum apapun di Arab," kata Andre di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Poltisi Partai Gerindra ini berujar, rekayasa pihak-pihak tertentu diduga juga berkaitan dengan Pilpres 2019 mendatang. 

Namun, belum terbukti melakukan tindakan melawan hukum, Habib Rizieq sudah dibebaskan dan diperkuat oleh pernyataan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia.

"Ada yang sengaja ingin menghancurkan Habib Rizieq jelang Pilpres 2019, sungguh ini fitnah yang sangat keji," sesal Andre.

Atas pernyataan Dubes Arab Saudi untuk Indoensia tersebut, Andre meminta pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri juga memberikan penjelasan terkait peristiwa yang dialami Habib Rizieq.

"Harus segera menjelaskan, kenapa bisa terjadi seperti ini dan yang memberikan klarifikasi Habib Rizieq tidak ada masalah hukum dan tidak melakukan kegiatan melanggar hukum justru Dubes Saudi untuk Indonesia, bukan Dubes kita di Saudi," jelasnya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita