Korupsi Marak, Istana Klaim Bukan Jokowi yang Salah

Korupsi Marak, Istana Klaim Bukan Jokowi yang Salah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Istana Kepresidenan menganggap masih maraknya korupsi di Indonesia seperti dikemukakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tidak serta merta menunjukkan kepemimpinan bahwa Presiden Joko Widodo bermasalah.

Prabowo, dalam acara 'The World in 2019 Gala Dinner' di Singapura pada Selasa, 27 November 2018, bahkan mengklaim maraknya korupsi itu bisa diibaratkan penyakit kanker stadium 4.

"Tidak langsung, oh ini (maraknya korupsi) presiden (bermasalah). Tidak," ujar Kepala Staf Presiden, Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 29 November 2018.

Menurut Moeldoko, meski korupsi diakui masih marak, tindakan menyeleweng itu kebanyakan berlangsung di tingkat pemerintah daerah. Lembaga lain yang personelnya banyak terjerat kasus korupsi juga adalah legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat.

"Korupsi yang terjadi rata-rata di DPR, kabupaten, wali kota," ujar Moeldoko. 

Mantan Panglima TNI ini juga menyampaikan bahwa lembaga-lembaga pemerintah pusat seperti kementerian, relatif bersih dari masalah korupsi.

"Relatif korupsi yang di kementerian kan tidak ada. Tidak ada maksudnya, tidak korupsi seperti yang ditunjukkan para bupati dan seterusnya," ujar Moeldoko.

Dengan demikian, Moeldoko menyampaikan Jokowi sejatinya telah sukses membuat lembaga-lembaga pusat yang berada langsung di bawah kewenangannya, bersih dari korupsi. Tindakan korupsi kebanyakan terjadi akibat integritas kepala daerah bermasalah, atau wakil rakyat di parlemen juga tidak memiliki mental yang bersih.

"Bukan berarti semua diurusi pusat. Kan begitu. Ini konteksnya berbeda. Jadi indikatornya kalau di kementerian banyak korupsi, baru bisa dilihat ada yang salah dalam leadership presiden," ujar Moeldoko. [vva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita