Kontroversi Isu Prabowo Tak Respons Draf Aliansi Ulama

Kontroversi Isu Prabowo Tak Respons Draf Aliansi Ulama

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu 'draf aliansi' dari ulama yang disebut tak pernah direspons Ketum Gerindra Prabowo Subianto jadi kontroversi. Soal draf ini pertama kali dilemparkan oleh Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Yusril awalnya menyebut format koalisi yang dibangun kubu Prabowo-Sandiaga tidak jelas. Dia lalu bicara soal 'draf aliansi' dari ulama yang tak direspons Prabowo.

Yusril mengungkit 'draf aliansi' itu guna menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang mempertanyakan pernyataannya soal pemilu di Indonesia dan di Malaysia. Menurutnya, wajar saja dirinya berbicara tentang koalisi Prabowo dan membandingkannya dengan pemilu di Malaysia.

"Tidak pernah saya menyamakannya, tetapi dalam hal membentuk 'koalisi' (yang sebenarnya tidak ada dalam sistem presidensial), perbandingan dengan Malaysia itu akan banyak membantu dalam menyusun 'koalisi' dalam pemilu serentak di Indonesia," kata Yusril dalam keterangannya, Selasa (8/11/2018).

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak pernah mengetahui tentang 'draf aliansi' itu. Dia menyebut tak pernah mendengar baik dari Yusril maupun PBB.

"Saya nggak pernah baca ya. Saya nggak pernah dengar ada draf itu dari Pak Yusril atau dari PBB," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo juga mengaku tak pernah tahu tentang draf itu. 

"Saya baru mendengar tentang apa yang disebut draf aliansi ini. Sebelumnya tidak pernah dengar tentang hal ini. Karena itu, saya tidak bisa membantah atau mengonfirmasi apa yang disampaikan YIM (Yusril Ihza Mahendra)," ujar Dradjad kepada wartawan.

Di sisi lain, Dradjad mengaku heran atas pernyataan Yusril yang menyebut Prabowo tak pernah merespons draf aliansi yang disodorkan ulama itu. Sebab, selama ini, katanya, capres nomor urut 02 itu selalu merespons baik masukan para ulama. Jadi, andai draf itu memang ada, dia yakin Prabowo pasti meresponsnya.

Serangan datang dari kubu Jokowi-Ma'ruf. Bila hal itu benar, PKB menilai Prabowo sekadar menjadikan ulama kendaraan politik.

"Kalau benar apa yang disampaikan Pak Yusril soal draf aliansi bareng ulama itu tidak direspons Pak Prabowo, berarti Pak Prabowo betul-betul sudah menjadikan ulama sebagai kendaraan politiknya. Memanfaatkan ulama untuk politiknya," ujar Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menepis tuduhan PKB itu. BPN menuding balik timses Jokowi-Ma'ruf.

"Ini kan bagian dari strategi Bang Yusril buang badan kemudian TKN Jokowi-Ma'ruf menggoreng hal ini. Kan nampak skenarionya," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kepada wartawan.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menepis tudingan soal isu draf aliansi yang dilemparkan Yusril sengaja 'digoreng'. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, meminta tim Prabowo tak asal menuduh.

"Soal draf aliansi yang disebut Pak YIM (Yusril Ihza Mahendra) itu nggak ada urusannya dengan KIK (Koalisi Indonesia Kerja). Jangan jadikan kebiasaan tuduh atau mengembangkan prasangka ke sana-ke sini sebagai cara bereaksi atau merespons sesuatu," kata Arsul saat dihubungi. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita