Jual Diri untuk Modal Menikah, Kekasih Setuju

Jual Diri untuk Modal Menikah, Kekasih Setuju

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Perempuan muda inisial SP mendapatkan pelanggan di sekitaran Martapura yang akan segera menjemputnya di Gang Merpati, Desa Indrasari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (15/11) siang.

Yang tidak diketahui belia berusia 17 tahun itu, pelanggannya kali ini ternyata adalah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang menyamar. Dia sudah membayangkan akan mendapatkan rupiah seperti yang sudah-sudah.

Anggota Satpol PP yang datang ke depan gang seperti dijanjikan juga tak kalah kaget. Pasalnya penghubung yang menjemput dirinya ternyata adalah kekasih SP sendiri, seorang bernama Alif. Pemuda 23 tahun itu menjadi mumcikari bagi pacarnya sendiri.

Setelah rumahnya ditemukan, satpol PP dalam rombongan kecil datang untuk menggerebek. Baik SP dan Alif pun digelandang ke Kantor Satpol PP Kabupaten Banjar untuk diinterogasi.

Dalam pemeriksaan terungkap, SP berasal dari Cempaka dan Alif Setiawan berasal dari Mataraman. Mereka tinggal di Indrasari untuk ngekos dan menjalankan 'bisnis bersama" ini.

Modus operandi yang dilakukan SP menggunakan aplikasi chatting bee talk di smartphone miliknya untuk mencari pria hidung belang yang ingin kencan singkat. Bisnis ini baru mereka lakukan sejak 2 bulan terakhir. SP dan Alif melakukannya untuk menutupi biaya hidup serta mengumpulkan tabungan untuk menikah.

Alif mengatakan ide ini datang dari SP. Dia mengaku tidak bisa mencegah kemauan SP menjajakan tubuhnya kepada pria lain. Faktor takut dengan SP yang selama ini membiayainya membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain menyediakan kamar kostnya jadi sarang transaksi.

”Saya tidak punya uang dan pekerjaan. Belum bisa mengasih apapun bekerja. Ketika dia mau menjual diri, saya juga tidak marah karena banyak kebutuhan,” kata Alif.

Alif sendiri mengelak jika disebut muncikari karena menurutnya dia tidak pernah menawarkan kekasihnya kepada pria lain. Justru SP yang aktif mencari pelanggan melalui aplikasi chat online. Transaksi dan tawar menawar pun langsung dari smartphone SP sendiri.

Keterangan Alif tidak dibantah SP. Dia mengatakan seluruh transaksi prostitusi online memang sepengetahuan sang pacar. "Dia tidak ambil pusing dengan profesi yang coba saya jalani selama 2 bulan terakhir," ucap SP yang mengatakan dari ratusan chat di telepon pintarnya, SP telah melayani 10 orang pria.

SP mengatakan berbisnis prostitusi online berpenghasilan tidak tetap. Kadang seminggu, dia hanya bisa melayani seorang pria. Kadang juga dua kali kencan. "Tergantung nego dan kebutuhan,” ucap SP menundukkan kepala.

SP biasanya menawarkan jasa short time dengan tarif Rp700 ribu. Itu patokan harga tertinggi sekali melayani tamu yang ingin berkencan. Untuk lokasi kencan tetap di kamar kost kekasihnya.

Harga perkencan itu bisa nego dan ujung-ujungnya SP mau menerika deal harga sekitar Rp250 ribu hingga Rp 500 ribuan. "Saya terpaksa karena faktor ekonomi dan niat mau menikah dengan Alif.”

Kepala Satpol PP PP Banjar Ahmadi mengatakan sudah lama pihaknya mendapat laporan dari masyarakat di gang tersebut atas aksi dua sejoli ini. Sehingga anggota mencoba menelusuri informasi tersebut dan beberapa hari mengaktifkan aplikasi bee talk untuk scanning. Akhirnya umpan mereka termakan SP.

Lalu apa sanksi yang akan diberikan kepada SP dan Alif? Ahmadi mengatakan petugas akan memanggil kedua orang tua pelaku. SP sendiri setiap hari pulang ke Cempaka. “Hasil sementara, peran utama prostitusi adalah si perempuan dan si pria hanya bertugas menjemput atau menunjuk lokasi pertemuan,” ungkapnya. [jpnn / mst]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita