Jaksa Turki: Jasad Khashoggi Dilarutkan Asam Sampai Tak Bersisa

Jaksa Turki: Jasad Khashoggi Dilarutkan Asam Sampai Tak Bersisa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Jaksa penuntut Turki yang menyelidiki kasus pembunuhan Jamal Khashoggi telah menyimpulkan bahwa tidak ada yang tersisa dari jasad jurnalis Washington Post itu setelah dia dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada awal bulan lalu. Jasad Khashoggi diduga telah dihancurkan dengan menggunakan cairan asam.

Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus itu, kesimpulan tersebut diambil setelah penyelidik menemukan sisa zat asam yang diduga digunakan untuk menghancurkan jasad Khashoggi di saluran pembuangan yang terhubung dengan kediaman konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul.

Pada Kamis, kantor jaksa penuntut Turki mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jasad Khashoggi “dilarutkan total” dengan menggunakan cairan kimia setelah dia dibunuh pada 2 Oktober.

Menurut sumber pejabat Turki yang dilansir Middle East Eye, Jumat (9/11/2018), penyelidik Turki menemukan sisa hydrofluoric acid dan zat kimia lainnya dalam sampel yang diberikan oleh otoritas Saudi, yang sampai saat ini menolak memberikan akses kepada penyelidik untuk memeriksa sistem pembuangan yang terhubung dengan kediaman Konsul Jenderal Mohammad al-Otaibi. Sumber itu menambahkan bahwa regu kematian Saudi yang ditugasi membunuh Khashoggi telah melarutkan tubuh Khashoggi yang terpotong-potong di sebuah ruangan di rumah konsul menggunakan zat kimia.

Merespons temuan baru tersebut, tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz mengungkapkan keterkejutan dan kesedihannya atas apa yang menimpa sang jurnalis. Cengiz, mengatakan bahwa dia "tidak dapat mengungkapkan dukanya " atas berita bahwa tubuh Khashoggi telah dilarutkan.

"Mereka membunuhmu dan memotong tubuhmu, membuat saya dan keluargamu tidak dapat melakukan doa pemakaman dan menguburmu di Madinah seperti yang diinginkan," tulisnya di Twitter.

"Apakah para pembunuh ini dan mereka yang berada di belakangnya manusia?"

Pembunuhan brutal Khashoggi telah menimbulkan krisis di kerajaan Arab Saudi dan menodai citra dari Putra Mahkota, Mohammed bin Salman yang diduga kuat terlibat di belakang pembunuhan tersebut.

Meski telah mengakui bahwa pembunuhan Khashoggi terjadi di dalam gedung konsulat, sampai saat ini Riyadh menolak mengungkapkan apa yang terjadi pada jasad Khashoggi. Jaksa penuntut Arab Saudi juga mengatakan tidak mengetahui di mana jasad pria berusia 69 tahun itu berada. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita