IPW Sebut Peserta Reuni Akbar 212 di Monas Tak Lebih dari 20 Ribu Orang

IPW Sebut Peserta Reuni Akbar 212 di Monas Tak Lebih dari 20 Ribu Orang

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - KETUA Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyarankan Polda Metro Jaya tidak perlu terlalu heboh menyikapi rencana aksi Reuni Akbar Alumni 212 yang akan digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).

Sebab, Neta S Pane meyakini aksi Reuni Akbar Alumni 212 tidak seheboh yang dibayangkan masyarakat, karena hanya akan diikuti tidak lebih dari 20 ribu orang.

"Dari penelusuran IPW ke kantong-kantong massa Islam di Jakarta, terlihat sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 tergolong rendah. Sikap antusias hanya terlihat di kalangan eks HTI, sebagian anggota FPI, dan beberapa kelompok yang selama ini dikenal sebagai garis keras. Jadi hanya akan diikuti tidak lebih dari 20 ribu orang saja," tutur Neta S Pane, Jumat (30/11/2018).

Sedangkan partai partai pendukung capres-cawapres Prabowo-Sandi masih ragu untuk ikut dalam Aksi Reuni 212.

"Sebab mereka khawatir dicap sebagai partai radikal," kata Neta S Pane.

Menurut Neta S Pane, rendahnya sikap antusiasme untuk mengikuti aksi Reuni 212 karena sebagian alumninya menilai, 'sengketa' dengan Ahok sudah selesai, sehingga mereka merasa tidak perlu lagi bersentimentil dengan reuni.

"Melihat rendahnya sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 ini, IPW berharap Polda Metro Jaya menyikapi aksi tersebut dengan wajar dan tidak berlebihan, sehingga tidak muncul kesan lebih banyak polisi ketimbang massa yang reuni," papar Neta S Pane.

Meski demikian, kata Neta S Pane, jajaran Polda Metro Jaya tetap harus siaga dan tegas serta profesional.

"Artinya, jika ada kelompok-kelompok massa yang bertindak radikal dan anarkis, jajaran Polda Metro Jaya jangan takut untuk menindaknya dan memproses para pelakunya secara hukum," imbau Neta S Pane.

Karenanya, IPW berharap menjelang penutupan tahun dan tahun baru, serta menyongsong awal tahun politik 2019, semua pihak harus bisa menjaga ketertiban Ibu Kota Jakarta.

"Polda Metro Jaya sebagai garda terdepan penjaga keamanan Jakarta, harus mampu menjamin stabilitas dan ketertiban ibu kota. Khusus menghadapi massa Reuni 212, jajaran Polda Metro Jaya santai saja dan jangan heboh, karena jumlah massanya tidak sebanyak yang dihebohkan di medsos," bebernya. [trb]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita