HRS Dihina Lagi, FPI Morowali Lapor Polisi

HRS Dihina Lagi, FPI Morowali Lapor Polisi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kasus penghinaan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Morowali yang menerima mandat dari FPI Provinsi Sulteng pun tidak tinggal diam. Mereka melaporkan dua pengguna media sosial (medsos) jenis Facebook bernama Nesto Rian dan Ramos Israel kepada aparat kepolisian. Kedua pelaku diduga telah menghina HRS.

Pelaporan kepada Polsek Bungku Tengah itu terjadi pada Senin (12/11) malam dan dipimpin salah seorang anggota DPW FPI Morowali Ustad Rusli Baco. Usai pelaporan, aparat Polsek Bungku Tengah langsung meminta keterangan kepada anggota DPW FPI Morowali keesokan harinya, yakni Selasa (13/11).

"Kedua akun FB tersebut kami laporkan ke pihak kepolisian karena postingannya yang kami anggap telah melecehkan dan menghina imam besar dan ulama kami, Habib Rizieq," tegas Rusli sebagaimena diberitakan Radar Sulteng (Jawa Pos Group), Kamis (14/11).

Rusli menjelaskan, beberapa hari lalu akun Ramos Israel mengunggah foto Habib Rizieq yang diberi kode nomor 2, kemudian disandingkan dengan foto Ahok dengan kode nomor 1. Ketika berhasil mengunggah foto itu ke beranda FB, akun bernama Nesto Rian langsung memberikan berkomentar dengan berkata 'NO 2 KAYA ANJ*** Z LIAT'.

"Kami menganggap bahwa kata-kata itu adalah penghinaan. Untuk itu kami melaporkannya ke pihak Kepolisian agar segera diproses sesuai hukum yang berlaku," terangnya.

Selain itu, kata Rusli, akun bernama Ramos Israel juga mengunggah status di beranda FB-nya dengan kata 'FPI dibubarkan dari NKRI'. Malahan, menurut Rusli, masih ada beberapa postingan lainnya yang diduga telah mengnina HRS.

"Ini adalah tindakan provokatif, FPI tidak ada salah tapi kok dihina seperti ini. Dalam menghadapi masalah seperti ini, kami juga punya SOP jadi kami tidak serta-merta mengambil tindakan kepada pelakunya, namun kami mengambil langkah untuk melapor kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum yang berlaku," tegasnya.

Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai guru ini menambahkan, FPI saat ini adalah organisasi yang taat pada komando. Untuk itu, dalam proses penghinaan yang telah terjadi di medsos kali ini, DPW FPI Morowali langsung berkoordinasi dengan Ketua DPD FPI Sulteng.

"FPI adalah organisasi yang taat pada komando, untuk itu kami selalu berkoordinasi dengan DPD FPI Sulteng untuk menyikapi suatu permasalahan, seperti masalah penghinaan terhadap Habib Rizieq di medsos tersebut," akunya.

Sementara itu, Ketua DPD FPI Sulteng Ustad Sugianto Kaimudin sangat mengapresiasi langkah DPW FPI Morowali dan berharap agar pihak kepolisian dapat mengambil langkah tepat dalam menangani kasus ini.

"Saya sangat apresiasi langkah DPW FPI Morowali dan menganggap langkah tersebut sudah sesuai aturan. Kami berharap, agar kepolisian dapat mengambil langkah secara cepat sehingga tidak terjadi hal-hal yang sama tidak kita inginkan," tandasnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita