Fahri Hamzah: Saya Juga Pegang 'Kompor', Tapi Paling Besar Ada di Presiden

Fahri Hamzah: Saya Juga Pegang 'Kompor', Tapi Paling Besar Ada di Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menilai banyak pihak yang memanfaatkan momen pilihan politik dengan membuat suasana menjadi 'panas'. Menurutnya, kompor terbesar adalah presiden. 

"Kompor yang paling besar itu ada di tangan presiden," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Fahri menjelaskan maksud ucapannya. Menurut dia, segala pernyataan presiden selalu menjadi bahan diskusi nasional. 

"Presiden tuh ngomong sedikit aja itu jadi diskusi nasional, ngomong 'sontoloyo' ramai, ngomong 'genderuwo' ramai, 'tabok' jadi puisi malah," kata politikus PKS ini. 

Selain presiden, Fahri juga mengakui bahwa dirinya juga termasuk 'kompor' di kontestasi politik saat ini. Namun, pemegang sumbu paling besar tetap Jokowi. 

"Sebenarnya saya megang 'kompor' juga. Saya ngatur kalau lagi adem, saya panasin. Kalau lagi agak panas, saya ademin. Kan gitu aja pegang 'kompor'. Jadi Pak Jokowi adalah pemegang sumbu kompor yang paling besar. Jadi ya sadari itu, jangan nggak disadari," ucap Fahri. 

Di sisi lain, menurut Fahri, yang terpenting adalah bagaimana memastikan perdebatan yang ada di antara politikus dapat menguntungkan rakyat. 'Kompor' yang kemudian menjadi perdebatan memberi pencerdasan kepada rakyat. 

"Jelaskan kepada rakyat bagaimana kita mengatasi masalah kita ke depan itu yang penting. Yang penting itu jangan kompor nya dipakai untuk bakar rumah gitu, tapi dipakai untuk bakar ikan yang kita akan sajikan bagi rakyat. Begitu lah kira-kira metafor nya," katanya. 

"Jadi Pak Jokowi jangan khawatir sebab kompor paling besar itu Pak Jokowi. Saya ini paling di bawah ya kan, paling besar itu Pak Jokowi," imbuh Fahri. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai banyak pihak yang memanfaatkan momen pilihan politik dengan membuat suasana menjadi 'panas'. Dia mengatakan seharusnya masyarakat dibiarkan menentukan pilihan politiknya masing-masing tanpa dipanas-panasi.

"Kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori jadi panas semuanya," kata Jokowi di hadapan masyarakat adat Komering Raya, Sumsel, di Griya Agung, Kota Palembang, Minggu (25/11).

Terkait ucapan Jokowi, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno heran. BPN menilai selama ini Jokowi yang membuat situasi panas lewat pernyataan 'politikus sontoloyo', 'politik genderuwo', dan 'menabok penyebar hoax PKI'.

"Ini mengagetkan, bahwa terus terang dalam beberapa minggu ini yang bikin situasi politik panas itu Pak Jokowi. Pak Jokowi lah yang bikin kompor saat ini sehingga politik jadi panas dan gaduh," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (26/11/2018). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita