Soal Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung: Hukum Jalan Saja, di Belakang Ada Permainan Politik, Ya Sudah

Soal Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung: Hukum Jalan Saja, di Belakang Ada Permainan Politik, Ya Sudah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung, mengatakan bahwa rezim yang tak punya ide adalah rezim yang eksploitasi kemarahan publik melalui peristiwa Ratna Sarumpaet.

Kalimat ini ia lontarkan saat saat menjadi pembicara di Seminar Kebangsaan Fraksi Gerindra MPR bertajuk "Merawat Demokrasi, Mengawal Konstitusi, Menyambut Transisi" di Depok, Jawa Barat, Jumat (5/10/2018).

Ia mengawali dengan kalimat yang menyatakan bahwa masyarakat harus menumbuhkan pikiran sejak awal.

Jika tidak, maka empat bulan ke depan akan terjadi pertengkaran di jalan dengan kekuatan fisik karena tidak ada persiapan dari sekarang.

Kalimat itu pun ia lanjutkan dengan memberi contoh suatu kasus.

Ia menyebutkan rezim yang ia anggap tidak punya ide, maka rezim tersebut akan mengeksploitasi kemarahan publik melalui peristiwa kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet.

Menurut pria berusia 59 tahun ini, seharusnya kemarahan publik sudah mulai mereda lantaran Ratna Sarumpaet sudah minta maaf.

Sikap yang diambil Capres Prabowo Subianto yang awalnya mendampingi Ratna pun ia sebut sebagai tindakan ksatria karena kepekaan rasa kemanusiaan yang ia miliki.

"Dalam kasus, Anda lihat, misalnya, rezim yang nggak punya ide, dia akan eksploitasi kemarahan publik melalui peristiwa Ratna Sarumpaet, terus menerus sampai hari ini. Ratna sudah minta maaf, Pak Prabowo dengan sangat ksatria mendampingi Ratna karena hanya kepekaan awal kemanusiaan," kata Rocky Gerungdalam video yang diunggah akun Twitter @isninuranii.

Rocky menilai tindakan awal Prabowo untuk mempercayai Ratna adalah tindakan wajar.

Ia juga mengatakan bahwa tidak mungkin untuk verifikasi lantaran narasumber utamanya (Ratna Sarumpaet) sudah mengatakan demikian.

Tidak ada pilihan lain selain untuk mempercayai omongan Ratna tentang kasus penganiayaan terhadap dirinya yang kini sudah ia akui sebagai kebohongan.

Rocky menegaskan bahwa seharusnya peristiwa ini tidak semakin menjadi-jadi dan menganalogikan dengan barang gosong.

"Barang yang udah gosong masih digoreng. Gimana nggak b*d* goreng barang gosong? Sudah selesai peristiwanya. Soal hukum jalankan saja, mau di belakangnya ada permainan politik, ya udah apalagi. Terus ditutut minta maaf, saya minta maaf ke siapa," ujar Rocky.



Insiden penyebaran berita bohong atau hoaks dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet memang masih jadi misteri hingga hari ini.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (7/10/2018), kuasa hukum Ratna, Insank Nasruddin, menyebut kliennya yang kini sudah ditahan tidak mengetahui pihak yang pertama kali menyebarkan hoaks soal penganiayaan terhadap dirinya di media sosial.

Ratna menyampaikan hal tersebut saat diperiksa penyidik Polda Metro Jaya pada Sabtu (6/10/2018) sore hingga tengah malam.

"(Diperiksa) terkait persoalan hoaks ya, mengapa bisa menjadi viral, apakah diketahui bahwa ini menjadi viral. Pada prinsipnya, Ibu RS ini tidak menghendaki untuk menjadi viral. Dia juga tidak mengetahui siapa yang viralkan ini," ujar Insank saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018).

Insank menyampaikan, Ratna memang sempat mengirimkan foto dirinya yang terlihat bengkak di wajah kepada beberapa orang.

Namun, Ratna tidak bermaksud agar foto itu diviralkan.

"Foto itu dia sempat share ke orang lain, kepada karyawannya juga," kata dia.

Ratna, lanjut Insank, mengirimkan foto itu dan mengarang cerita tentang pengeroyokan agar anak-anaknya tidak mengetahui kondisi sebenarnya soal operasi sedot lemak.

Ratna mengaku tidak tahu kebohongannya itu akan menjadi konsumsi publik bahkan menyeretnya ke penjara.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita