Sebut Politikus Sontoloyo, Jokowi Tunjuk Hidung Sendiri

Sebut Politikus Sontoloyo, Jokowi Tunjuk Hidung Sendiri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politisi sontoloyo adalah politisi yang dengan kekuatan uang, kemudian merusak sistem demokrasi. Politisi sontoloyo ini juga berusaha melemahkan KPK karena mereka terlibat dalam tindak pidana korupsi.

Sudirman Said yang merupakan Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menegaskan hal itu saat bicara dalam seminar kepemimpinan milenial di Tegal, Jawa Tengah, 25 Oktober 2018.  Hadir juga cawapres Sandiaga Uno.

Dialog kepemimpinan milenial bersama Sandiaga Uno dan Sudirman Said.

Sudirman Said menceritakan, saat menjabat Menteri ESDM dia pernah berhadap-hadapan dengan politisi sontoloyo dalam kasus Papa Minta Saham. Dia membongkar kongkalingkong dalam perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Sang politisi sempat mengundurkan diri dari pimpinan DPR. Namun dengan kuasanya dalam waktu yang tidak lama dia kembali lagi ke tampuk kursi ketua dewan.

"Tapi akhirnya tiang listrik yang menghentikan sepak terjangnya," kata Sudirman.

Menurut dia, itu salah satu contoh politisi sontoloyo, yang merusak sistem, memperlemah KPK, membuat drama tiang listrik, mempermainkan hukum. Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, kemudian melakukan pra peradilan. Tapi berakhir di tiang listrik.

Kepada kaum muda Sudirman Said berpesan untuk memakai filosofi kunci Inggris agar tak jadi orang yang sontoloyo. Namun begitu, anak muda harus tetap jujur, kompetensi , jejaring, dan kemauan untuk terus belajar.

"Jika politisi memiliki empat hal itu tidak akan ada politisi sontoloyo," katanya.

Jokowi Tunjuk Hidung Sendiri

Presiden Joko Widodo menyinggung politikus sontoloyo saat membagikan 5 ribu sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober 2018.  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sontoloyo berarti konyol, tidak beres, bodoh (dipakai sebagai kata makian).

Jika maksudnya benar begitu, artinya sama saja Jokowi tengah menunjuk ke mukanya sendiri. Pasalnya, juru kampanye atau jurkam dirinya di Pilpres 2019 satu persatu terkena kasus suap dan tengah menjalani proses hukum di KPK.

"Neneng Hassanah Bupati Bekasi suap Meikarta, terbaru Bupati Cirebon kena OTT KPK dan ini kan sama dengan politikus sontoloyo. Mereka ini jurkamnya Jokowi, sama saja Jokowi tengah menunjuk hidung sendiri jika begitu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono.

Selain itu menurut Ferry, divestasi saham PT Freeport Indonesia juga sampai saat ini juga belum ada bukti nyata, padahal pemerintah sebelumnya mengklaim jika divestasi saham Freeport sebesar 51% telah berhasil.

Selain tidak jelas, kini ditemukan adanya potensi kerugian lingkungan senilai Rp185 triliun, yang disinyalir telah ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Ini juga sontoloyo 51% saham Freeport, artinya tidak benar," ujarnya.

Bahkan soal penanganan bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah, hingga saat ini belum bisa maksimal. Pemerintah justru mementingkan acara pertemuan tahunan IMF-Wold Bank di Bali beberapa waktu lalu dengan menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah.

"Ini juga masuk sontoloyo penanganan bencana karena tidak beres penanganannya," katanya. [viva]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA