Ratusan WNI Deklarasi Menangkan Prabowo-Sandi di Melbourne Australia

Ratusan WNI Deklarasi Menangkan Prabowo-Sandi di Melbourne Australia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Peta dukungan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia, mulai melebar ke luar negeri.

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Melbourne, negara bagian Victoria, Australia, Ahad (7/10) waktu Indonesia, atau Sabtu (6/10) waktu setempat mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Acara yang mereka beri nama, Deklarasi Koalisi Rakyat Prabowo Sandi Untuk Indonesia yang Adil dan Makmur ini, digelar di Federation Square, pusat kota Melbourne,  kota terbesar kedua di Australia.

“Semuanya ludes kurang dari sejam, artinya ada setiadaknya 150-an orang yang datang pagi tadi,” ujar Euis.“Inilah awal perjuangan kami untuk Indonesia,” kata Muhammad Edward, WNI yang sudah menetap di Melbourne, sejak satu setengah dekade terakhir, di laman fecebooknya.

Edward yang juga sering memberi ceramah dan dakwah di sejumlah masjid dan community group bagi WNI, diaspora, dan mahasiswa asal Indonesia ini, juga menunggah sejumlah foto dan video acara deklarasi yang tak jauh dari Stasiun Flinders, Melbourne itu.

Euis Y Wigena, wanita asal Cirebon, Jawa Barat, yang juga sudah menetap lama di Melbouerne, menyebutkan, panitia acara deklarasi Prabu 08 ini menyiapkan sekitar 100 lembar baju kaos.

Undangan deklarasi itu disebarkan terbatas melalui akun media sosial dan grup instant chat, sejak Rabu (3/10/2018).

Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno (Prabu) 08 saat mendaklarasikan dukungan di Federation Square, Melbourne, Negara Bagian Victoria, Australia, Sabtu (6/10)

Dalam selebaran undangan pihak panitia yang digalang oleh WNI yang mayoritas sudah menjadi permanent resident atau penduduk tetap Victoria namun masih berpaspor Indonesia ini, juga meminta Melburnian untuk mengenakan dress code standard.

“Ibu-ibu: pakai Rok jeans / biru muda, kaos kembaran hitam dan kerudung cream, dan bapak-bapak mengenakan celana jeans / biru muda dan kaos kembaran,”

Tahap pemilihan di Luar Negeri kini memasuki masa sosialisasi pemilih.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih kebijakan untuk pemungutan suara di luar negeri itu early voting atau pemilihan lebih awal. Dalam Dalam rangka pelaksanaan tahapan Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 13 April 2019 di wilayah Victoria dan Tasmania, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2018, Tentang Penyusunan Daftar Pemilih Luar Negeri Dalam Penyelenggaraan Pemilu, PPLN Perwakilan RI Melbourne telah menetapkan Daftar Pemilih Sementara Luar Negeri (DPSLN) untuk wilayah Victoria dan Tasmania

Tahapan yang sudah ilalui adalah Penetapan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri DPTLN  pada 14 – 16 Agustus 2018.

Dalam kurun waktu sampai penetapan DPTLN tersebut, PPLN Perwakilan RI Melbourne menghimbau kepada WNI yang akan menggunakan hak pilihnya pada 13 April 2019 di Wilayah Victoria dan Tasmania agar dapat melakukan cek data melalui laman PPLN Perwakilan RI Melbourne PPLN atau melalui buku DPSLN yang ada di ruang tunggu layanan konsuler KJRI Melbourne, 72 Queens Road 3004.

Tak seperti di Indonesia, pemungutan suara pada 17 April 2019. Di luar negeri diberikan kesempatan pada 8-14 April 2019 tetapi penghitungannya tetap sama, 17 April 2019.

Berdasarkan data yang dipaparkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne, jumlah total pemilih yang tercatat ada 15.857 orang. Angka itu terdiri dari pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 12.506 orang, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) 75 orang, Daftar Pemilih Khusus (DPK) 832 orang, dan DPKTb 2.444 orang. Sementara itu, pengguna hak pilih DPT 3.577 orang, DPTb 77 orang, DPK 317 orang, dan DPKTb 1.098.

Sedangkan jumlah pemilih warga Indonesia yang telah terdaftar di negara bagian New South Wales, Queensland, dan South Australia berjumlah 23.367 orang.

Pada Pilpres 2014 lalu, sebabagaimana dilansir Kompas.com, proses pemilihan dan penghitungan suara di Melbourne, sempat bermasalah.

Sebanyak 2.444 WNI di Melbourne, tercatat berniat menggunakan hak pilih dengan hanya menunjukkan paspor atau tercatat pemilih dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Hal tersebut dipertanyakan saksi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan perolehan suara, pasangan Prabowo-Hatta di Melbourne hanya mendapat 778 suara, jauh di bawah Jokowi dengan 5.594 suara.

Secara umum, Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4LN) yang diperoleh KPU dari Kementerian Luar Negeri sebanyak 2.049.708 pemilih. Mereka menyebar di benua Asia, Amerika, Australia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Sedangkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (DPTLN-PPWP) pada Pemilu 2014 lalu sebanyak 2.038.711 pemilih.

Jumlah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPNL) pada Pemilu 2019 sebanyak 536 orang. Coklit serentak di luar negeri akan dilaksanakan oleh 1.200 Panitia Pemutakhiran ‎Data Pemilih (Pantarlih). Rinciannya 598 pantarlih TPS, 463 pantarlih kotak suara keliling, dan 139 pantarlih Pos. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita