Pembakar Bendera Tauhid Di Garut Ternyata Seorang Santri

Pembakar Bendera Tauhid Di Garut Ternyata Seorang Santri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU, Garut, Jawa Barat yang melakukan pembakaran bendera berkalimat tauhid yang diduga milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ternyata juga seorang santri.

Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ada dua orang yakni Mahfudin dan Faisal Mubarok yang diduga melakukan pembakaran. Mereka merupakan santri Pondok Pesantren As Sa'adah Limbangan, Garut.

Total, tiga orang diamankan oleh polisi termasuk ketua panitia acara Azis.

"Saat ini, masih tiga orang ya sebagai saksi statusnya, karena akan didalami lagi oleh penyelidik. Kita tunggu nanti hasil penyelidikan sekarang penyelidik masih melakukan serangkaian pemeriksaan dan klarifikasi kepada semua saksi," kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa (23/10).

Dia berharap agar masyarakat khususnya umat Islam tidak terprovokasi dengan adu domba yang saat ini tengah terjadi.

"Polres Garut telah bersinergi dengan para tokoh ulama dan MUI," ujar Trunoyudo.

Kasus pembakaran bendera yang ada simbol tauhid oleh anggota Banser di Garut juga dikecam oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Dia menyebutkan, apapun alasan pembakaran bendera itu menimbulkan tafsir berbeda-beda di tengah masyarakat.

"Mari biasakan menyampaikan pesan dengan adab yang baik. Bangsa kita butuh itu," kata Ridwan Kamil. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA