Oposisi Malaysia Sebut Tsunami Sulteng Hukuman akibat L68T

Oposisi Malaysia Sebut Tsunami Sulteng Hukuman akibat L68T

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemimpin oposisi Malaysia, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan gempa bumi dan tsunami yang baru-baru ini terjadi di Sulawesi Tengah, Indonesia, adalah hukuman akibat adanya aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di sana. Dia pun khawatir Malaysia mungkin juga akan mendapat murka Allah Subhanahu wa ta’ala akibat perilaku LGBT di sini.

"Kami melihat situasi di Malaysia. Kami khawatir karena kami tahu apa yang terjadi di Palu baru-baru ini di mana ada gempa bumi dan tsunami. Dilaporkan bahwa ada lebih dari 1.000 anggota komunitas mereka yang terlibat dalam kegiatan (LGBT) tersebut," ucap Zahid ketika berbicara di Dewan Rakyat, sebagaimana Okezone kutip dari Malaymail, Selasa (23/10/2018).

"Akibatnya seluruh daerah hancur. Ini adalah hukuman Allah. Pertanyaan saya adalah apakah program Jakim (Jabatan Kemajuan Islam, bertugas merehabilitasi LGBT) berhasil karena data menunjukkan bahwa di pertengahan tahun lebih dari 1.000 (LGBT) bergabung dengan program-program ini," ungkapnya.

"Kami perlu memastikan bahwa Malaysia dan mereka yang menentang LGBT akan terhindar dari hukuman Allah," kata Zahid.

Menanggapi pernyataan Ahmad Zahid tersebut, Menteri Urusan Agama di Departemen Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Mujahid Yusof Rawa mengatakan 1.450 anggota komunitas LGBT Malaysia secara sukarela berpartisipasi dalam program pemerintah. Ia menambahkan bahwa beberapa sejak itu kembali ke "jalan Islam".

"Tiga dari waria melakukan umrah dari 2012 hingga 2016. Para peserta menjawab bahwa mereka merasa lebih bersentuhan dengan dasar-dasar Islam, termasuk salat, sambil mengoreksi kesalahpahaman mereka tentang agama," jelas Mujahid. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita