Nusron Didemo, Polisi: Warga Dendam Nusron Pernah Bilang Luar Batang Kumuh

Nusron Didemo, Polisi: Warga Dendam Nusron Pernah Bilang Luar Batang Kumuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid didemo saat berziarah di Makam Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Polisi menyebut demo itu dilakukan karena ada warga yang dendam.

"Jadi warga sana tuh masih dendam, dulu kata warga, Nusron pernah ngomong bahwa Luar Batang ini tempatnya kumuh. Warga ada yang tahu Nusron datang kemudian diusir, terus ya sudah diredam, ditenangkan sama majelis Masjid Luar Batang," kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar saat dihubungi, Jumat (26/10/2018). 

AKBP Rachmat mengatakan Nusron awalnya sudah tiba dan berziarah. Dia menyebut ini pertama kali Nusron kembali ke Luar Batang setelah mengeluarkan pernyataan yang membuat warga kesal. 

"Iya, baru datang lagi, makanya warga kesal, diusir nggak boleh salat di situ. Ini ributnya antara Nusron Wahid sama warga Luar Batang, Majelis Luar Batang-nya malah ngelerai, nggak ikut-ikutan," ungkapnya. 

Sementara itu, Nusron juga punya cerita versi sendiri. Dia mengaku didemo dan ada teriakan '2019 ganti presiden' yang ditujukan kepadanya. 

"Saya datang ke makam Luar Batang sekitar 22.30 WIB. Tiba-tiba ada yang teriak-teriak '2019 ganti presiden'," kata Nusron kepada wartawan, Jumat (26/10). 

Setelah menunaikan salat dan berziarah, sekitar pukul 23.45 WIB, kata Nusron, sejumlah orang telah berkumpul di depan masjid. Orang-orang tersebut disebutnya membentangkan bendera yang kerap digunakan organisasi yang telah dibubarkan pemerintah, HTI.

"Tiba-tiba di depan masjid ada kerumunan orang sambil membentangkan bendera hitam bertulisan 'Laa ilaaa ha ilallaah'... yang kerap dipakai HTI," ungkapnya. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA