Kubu Prabowo Minta Biaya Pertemuan IMF-Bank Dunia Dialihkan untuk Korban Bencana

Kubu Prabowo Minta Biaya Pertemuan IMF-Bank Dunia Dialihkan untuk Korban Bencana

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting 2018) di Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang yang dinilai terlalu mewah.

Pemerintah pun didesak untuk melakukan penghematan biaya penyelenggaraan dan disalurkan sebagian untuk membantu korban bencana alam di Palu, Donggala serta Lombok.

"Teman-teman mendesak kepada pemerintah agar menghemat yang masih bisa dihemat," ujar anggota Tim Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, saat memberikan pernyataan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.

"Kedua, dialirkan penghematan itu untuk membantu rakyat kita di Donggala, Palu dan Lombok karena banyak yang masih belum dikerjakan," tuturnya.

Selain itu, lanjut Rizal, koalisi Prabowo-Sandiaga tidak akan mengirimkan perwakilan ke acara pertemuan IMF-Bank Dunia. Hal itu menjadi sikap keprihatinan koalisi terkait bencana alam yang melanda sejumlah daerah.

"Kemudian koalisi ini tidak akan mengirim wakil ke pertemuan di Bali sebagai sikap kita prihatin dengan keadaan yang ada," kata Rizal.

Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Annual Meeting tahun 2018 dan telah menganggarkan dana sekitar Rp 855,5 miliar yang sudah disepakati bersama DPR RI sejak awal tahun 2017.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat berkunjung ke redaksi Harian Kompas pada Selasa (7/8/2018) menjelaskan, anggaran pelaksanaan Annual Meeting telah dibahas bersama DPR RI dan berlaku secara multiyears.

Besarannya saat disepakati adalah Rp 45,4 miliar pada 2017 dan Rp 810,1 miliar pada 2018 sehingga total yang dialokasikan adalah Rp 855,5 miliar.

"Itu alokasi yang boleh kami gunakan. Dari pagu yang disediakan, kami sudah gunakan untuk beberapa kontrak pengerjaan, kira-kira realisasi tahun lalu Rp 10 miliar karena baru persiapan," kata Susiwijono. [kompas]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita