Ketum Muhammadiyah: Cinta Tanah Air Berlebihan Bisa Pupuk Nasionalisme Ekstrem

Ketum Muhammadiyah: Cinta Tanah Air Berlebihan Bisa Pupuk Nasionalisme Ekstrem

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Cinta berlebihan disertai ekslusivitas yang menutup diri akan rasa ketanahairan bisa memupuk benih nasionalisme ekstrem jika tidak dikelola dengan benar.

Begitu pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam akun Twitter @HaedarNs, Senin (29/10).

Nasionalisme ekstrem yang dimaksud Haedar adalah tumbuhnya ideologi ultranasionalisme seperti di Italia, Jerman, dan Jepang pada era Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

“Cinta yang mengandung cemburu buta sekaligus kehilangan rasionalitas, akan memandang orang lain sebagai ancaman dan musuh negara hanya karena berbeda ekspresi cintanya kepada Indonesia. Indonesia seakan miliknya sendiri, orang lain dianggap penumpang gelap,” jelasnya.

Haedar kemudian menukil Alquran, Surah At-Taubah ayat 24. Inti dari surat itu, cinta kepada apapun, termasyk tanah air tidak boleh mengalahkan cinta kepada Allah dan Rasulullah.

“Maka, sungguh merugi manakala ada yang bersikap tahawwur atau nekat dengan meluruhkan iman nan jernih dan mengoyak keutuhan ukhuwah dengan saudara seiman, demi cinta tanah air yang berlebihan,” urainya.

Islam, sambung Haedar mengajarkan bahwa sebaik-baik setiap urusan adalah berada di tengah. Untuk itu, tidak perlu mengambil jalan radikal untuk mencintai tanah air. 

“Lalu, mengapa mesti mengambil jalan radikal untuk mencintai Indonesia dalam sangkar besi ultra-nasionalisme yang usang?” pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita