Ini Surat Pengkritik Volume Azan ke Ketua MA Minta Dibebaskan

Ini Surat Pengkritik Volume Azan ke Ketua MA Minta Dibebaskan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Meliana tegar meski hidup di LP Tanjung Gusta, Medan. Setelah bandingnya ditolak, ia mengajukan kasasi meminta dibebaskan karena tidak pernah melakukan 'penistaan agama' sebagaimana dakwaan jaksa.

"Saat awal, dia ketakutan mengajukan banding. Tapi dia kini lebih tegar dan menuliskan surat untuk mengajukan kasasi," ujar pengacara Meliana, Ranto Sibarani saat dihubungi detikcom, Minggu (28/10/2018).

Berikut surat tangan Meliana yang dititipkan ke Ranto:

Meiliana (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Saya Meliana, percaya kepada tim penasehat hukum saya sudah melakukan yang terbaik dan saya setuju untuk melakukan upaya hukum kasasi.

Saya mohon kepada hakim Ketua Mahkamah Agung supaya memberikan putusan atas tuduhan yang tidak pernah saya lakukan

Tanjung Gusta

26-01-2018
Meliana

Sebagaimana diketahui, Meliana mengkritik volume azan karena terlalu keras pada Juni 2016. Rumah Meliana dirusak oleh massa dan Vihara dibakar. 


Belakangan, jaksa menuntut Meliana 18 bulan penjara dan diamini oleh PN Medan pada 21 Agustus 2018. Atas hal itu, Meliana banding tapi ditolak. Putusan itu diketok pada Kamis (25/10) kemarin dengan ketua majelis Daliun Sailan serta anggota majelis Prasetyo Ibnu Asmara dan Ahmad Ardiana Patria.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita