Getaran Gempa Situbondo Hancurkan Rumah-rumah di Jembrana, Bali

Getaran Gempa Situbondo Hancurkan Rumah-rumah di Jembrana, Bali

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gempa yang melanda Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (11/10) dini hari terasa hingga ke Bali. Sejumlah rumah warga di Kabupaten Jembrana dilaporkan mengalami kerusakan, namun belum ada laporan korban jiwa maupun luka hingga kini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Ketut Eko Susilo, menyebut rumah-rumah yang rusak berada di kawasan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, kemudian di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara.

"Di Dusun Pasar, Desa Yehembang, katanya, tembok rumah warga mengalami kerusakan, ada juga warga yang mengalami kerusakan pada atap rumahnya," papar Eko dilansir Antara, Kamis (11/10) pagi.

"Sementara di Kelurahan Loloan Barat, ada tembok kamar mandi warga rusak cukup parah, namun pemilik rumah beserta keluarganya bisa menyelamatkan diri," imbuhnya.

Eko melanjutkan, selain tempat tinggal pribadi sejumlah bangunan fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Antara lain Candi Bentar (gapura) Kantor Samsat Jembrana yang nyaris roboh dan tembok SD Negeri 1 Loloan Timur yang mengalami kerusakan ringan.

"Kami masih terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan, maupun menunggu laporan dari masyarakat maupun aparat desa terkait kerusakan akibat gempa," ucap Eko.

Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana, Rahmat Prasetya, mengatakan jika dihitung dari pusat gempa, kekuatan guncangan yang sampai di daerah ini berada pada skala III sampai IV MMI. Namun beberapa titik yang mengalami kerusakan, kekuatannya mencapai V hingga VI MMI.

"Gempa kuat yang dirasakan di Kabupaten Jembrana sekitar pukul 03.00 WITA ini membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah," papar Rahmat.

Hal itu dialami oleh Farid, salah seorang warga Desa Tegalbadeng Barat.

"Saya merasakan dua kali getaran, yang pertama lemah baru yang kedua keras sekali. Saya lari keluar rumah sambil menggendong anak saya yang masih kecil," kata Farid yang hingga pagi memilih duduk di jalan depan rumahnya sebab khawatir adanya gempa susulan. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita