Fadli Zon: Setelah Dianiaya, Ratna Sarumpaet Dibuang di Cimahi

Fadli Zon: Setelah Dianiaya, Ratna Sarumpaet Dibuang di Cimahi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet (70) menyampaikan kejadian penganiayaan yang dialaminya pada 21 September 2018 kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Selain Prabowo, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais hingga Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga ikut menjenguk dan mendengarkan cerita penganiayaan Ratna di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Fadli mengungkapkan, setelah Ratna dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal, Ratna kemudian dibuang di sebuah tempat di Cimahi. "Mbak Ratna "dibuang" di Cimahi. Sendirian," tulis Fadli di akun Twitternya, Selasa (2/10).




Berikut kisah penganiayaan Ratna yang dibagikan Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo, salah satu orang dekat Prabowo, melalui akun Instagramnya: 

Malam itu seusai acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah hotel, Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

Tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya.


Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal, sehingga bagian samping kepalanya robek. Menurut pengakuan Ratna, kejadian penganiayaan itu berlangsung sangat cepat sehingga Ratna agak sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

Setelah itu, Ratna dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi, Ratna lalu diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi. Dengan sisa-sisa tenaga, Ratna lantas mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah untuk mengobatinya.

Malam itu juga Ratna langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma, dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu (30/9) lalu, Ratna memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam informasi penganiayaan Ratna sampai ke telinga Prabowo.




Cerita dibalik foto . Bu Ratna Sarumpet sebagai salah satu anggota Tim Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo -Sandi, sore ini setelah agak pulih ia melaporkan ke Pak PS kejadian yg menimpanya. Pak PS didampingi Pak Amien Rais dan Fadlizon. . Bu Ratna dihajar habis tiga orang tanggal 21 September di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung. . Ceritanya malam itu seusai acara konfrensi dng peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel, Mbak Ratna naik taksi dng peserta dari Sri Lanka dan Malaysia. . Bu Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba -tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yg dari LN turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya. Setelah dihajar Bu Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal, sehingga bagian samping kepalanya robek. . Menurut Bu Ratna kejadiannya sangat cepat sehingga Bu Ratna sulit mengingat bagaimana urut-urutan kejadiannya, karena semua begitu cepat. Bu Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi Bu Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi. . Dengan sisa tenaga tertatih -tatih Bu Ratna mencari kendaraan utk ke RS di Cimahi. Lalu Bu Ratna menilpon temannya yg seorang dokter bedah, akhirnya Bu Ratna ditangani kawannya di sebuah RS. . Bu Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta, dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. . Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadlizon ke rumahnya, dan baru semalam Fadlizon melaporkan ke Pak PS, dan hari ini di suatu tempat menemui Pak PS. . oya, bener nggaknya cerita itu, cuma Bu Ratna yang tau loh . cc: @jokowi @polhukamri @bareskrim2018 @badan.intelijen.negara
A post shared by SuryoPrabowo (@suryoprabowo2011) on

Ratna tidak mengadukan hal ini kepada polisi sehingga spekulasi bermunculan di media sosial. Pelaku dan motif penganiayaan juga masih gelap. Fadli Zon menyebut Ratna tidak lapor ke polisi karena masih trauma dan menganggap pelaporan hanya mubazir. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita