Ditolak di Kupang, Fahri Hamzah: Saya Tidak Ingin Mengganggu Siapapun

Ditolak di Kupang, Fahri Hamzah: Saya Tidak Ingin Mengganggu Siapapun

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat bicara terkait adanya penolakan terhadap rencana kehadirannya dalam acara orasi kebangsaan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Fahri, rencana kedatangannya tersebut atas udangan sejumlah elemen masyarakat.

"Ada beberapa ya (undangan), setiap saya memang banyak undangan kalau saya menyatakan ke satu tempat biasanya beberapa kelompok masyarakat mengundang. Sebenarnya gubernurnya ini kan sahabat saya, sahabat dekat sekali, lama di Komisi III, saya dengan Viktor dari mulai di PDIP sampai di Nasdem, saya dekat dengan dia," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/10/2018).

Fahri mengatakan saat ini masih menunggu kabar mengenai kondisi di Kupang dari pihak keamanan.

Karena dalam setiap perjalanan pejabat pasti ada security briefing.

"Tapi memang kalau situasinya belum memungkinkan, ya kita lihat saja, lain kali," kata Fahri.

Lagian menurut Fahri saat ini banyak kegiatan parlemen yang harus dilakukan di Jakarta.

Apalagi di tahun politik seperti sekarang ini, hanya ia, pimpinan DPR yang tidak ikut dalam Pemilu Legislatif.

"Banyak pekerjaan itu saya bisa tangani kalau teman-teman lain sedang sibuk begitu. Jadi memang lagi padat juga di Jakarta," katanya.

Fahri mengatakan maksud kedatangannya ke Kupang bertujuan baik.

Rencananya ia akan Ende untuk mengenang kehidupan Soekarno di daerah tersebut.

Karena menurutnya salah satu bagian yang berkesan dalam pembuangan Bung Karno adalah waktu di Ende, sebelum kemudian diasingkan di Bengkulu.

"Nah itu sebenarnya, saya tidak ingin mengganggu siapapun. Saya tidak ingin melakukan apapun, tapi ini hanya ada undangan dan ada rencana berkunjung ke Ende, melihat. Itu lah kira-kira," pungkasnya.

Sebelumnya rencanan kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna menghadiri acara orasi kebangsaan dan deklarasi gerakan arah baru Indonesia (Garbi) di tolak Brigade Meo NTT.

Dalam spanduk dan pamflet yang disebarkan di media sosial, terbaca acara itu dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 18 Oktober 2018 di Hotel Sotis Kupang.

Mercy Seubelan, Plt Ketua Umum Brigade Meo NTT kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan mereka memiliki pandangan berbeda soal toleransi.

"Kita harus menempatkan toleransi pada posisi yang benar. Kita jangan berlindung di balik toleransi," ujar Mercy, Selasa (16/10/2018).

Dikatakan, NTT memang terkenal memiliki nilai toleransi yang tinggi. Tetapi, penolakan terhadap Fahri Hamzah pun merupakan upaya menjaga toleransi yang tercipta selama ini.

"Karena menurut kami, Fahri Hamzah tidak pernah memberikan pernyataan menyejukkan di tengah situasi bangsa yang lagi panas. Dia malah memberikan pernyataan yang justru memicu perpecahan," katanya.

Untuk itu, mereka tetap akan menolak jika rencana kedatangan Fahri Hamzah itu terjadi. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita