Ditanya soal Bukti yang akan Diungkap ke KPK, Amien Rais: Saya Kalau Ngomong Bukan Asal Cuap-Cuap

Ditanya soal Bukti yang akan Diungkap ke KPK, Amien Rais: Saya Kalau Ngomong Bukan Asal Cuap-Cuap

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kembali angkat suara setelah dirinya diperiksa di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018) untuk kasus Ratna Sarumpaet.

Amien buka suara terkait pernyataannya untuk meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Kapolri Tito Karnavian.

Dikutip TribunWow.com dari Kabar Petang Tv One, Amien menjawab pertanyaan soal alasannya meminta Jokowi mencopot Tito.

Amien menjawab jika banyak alasan untuk mencopot Tito.

Namun ia tidak menyebutkan banyak alasannya.

"Jadi alasannya sangat banyak, tapi tidak mungkin dalam konferensi pers yang sebentar saya sampaikan semuanya," ujar Amien Rais, Rabu (10/10/2018) malam.

"Sampai sekarang kasus Novel Baswedan, pendekar anti korupsi itu tidak jelas sama sekali, padahal dulu Polri kita diacungi jempol oleh dunia untuk menangkap pelaku bom bali tidak sampai satu minggu, tapi mengapa yang menyiram muka Novel Baswedan itu gelap gulita?,"

Elit PAN ini juga mengatakan banyak kasus yang hanya berhenti di berita dan tidak ada kelanjutan kasusnya.

"Yang kedua saya mengatakan juga banyak kasus yang masih menunggak, banyak ulama yang dibunuh oleh orang gila, kasusnya berhenti di berita, saya juga punya sederet kelemahan-kelemahan,"

"Tapi kita sebagai keluarga besar bangsa Indonesia ini kalau mau jujur ya mari kita buka apa adanya, dan buat saya Pak Tito ini sudah diskualified, kalau perlu saya ada tim dan Pak Jokowi ada tim apakah omongan saya ini kira-kira masuk akal ada alasan atau cuman sekedar omong kosong," jawab Amien.

Ia menambahkan jika ketika akan mengungkapkan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Amien mendapatkan respon yang positif dari Ketua KPK, Agus Rahardjo.

"Kemarin saya senang sekali pak Agus Rahardjo di media sosial akan welcome kepada orang yang akan membuka kasus-kasus di KPK, inshaallah saya akan susun sebaik-baiknya, tidak boleh ngawur, saya minta waktu pada Agus Rahardjo," ujar Amien.

Ketika ditanya pembawa acara soal bukti yang dimiliki Amien, Mantan Ketua MPR ini akan membuka sesuai tanggal mainnya.

"Pak Amien memangnya apa yang akan anda ungkapkan ke KPK? apa bukti yang akan anda ungkapkan?," ujar pembawa acara

"Itu tunggu tanggal mainnya mbak, Inshaalah saya kalau ngomong bukan asal cuap-cuap, akan ada data yang otentik," jawab Amien.

Ia juga turut membandingkan ketika dirinya mengkritisi Freeport di era Presiden Soeharto.

"Ketika saya kritik Freeport jaman Pak Harto itu kan saya punya data solid. Jadi saya dididik di Universitas kalau mau bicara itu harus di back up dengan data yang solid, jika itu belum sempurna maka kita cari," tambahnya.

Amien berharap, jika dirinya berhasil membuka kasus di KPK, maka akan ada kasus-kasus lain yang turut terungkap.

"Kalau ini bisa, maka tabir-tabir yang lain itu akan terbuka, saya pernah mengatakan berhubung KPK baunya semerbak wangi, kalau dibuka baunya menyengat," kata elit PAN ini.

Lihat videonya:



Sementara itu, diberitakan dari Tribunnews, saat pemeriksaan dirinya terkait kasus ujaran kebohongan Ratna Sarumpaet, politisi PAN, Eggi Sudjana mengatakan Amien mendapatkan 30 pertanyaan dari penyidik, Rabu (10/10/2018).

"Pertanyaannya kurang lebih ada 30 pertanyaan dan saya mendampingi terus, supaya apakah ada jebakan batman yang sifatnya bisa menjerat Amien dalam 30 pertanyaan itu, yang lain enggak penting," kata Eggi di Mapolda Metro Jaya.

Secara garis besar, lanjut Eggi, polisi menanyakan terkait pihak yang menginisiasi dilakukannya konfrensi pers oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada 2 Oktober 2018 silam.

"Yang penting ada beberapa, yaitu siapa yang menyuruh adanya konpers di Kertanegara? Kita semua tau enggak ada yang nyuruh, karena di rumah Prabowo, wartawan selalu stand by. Jadi enggak bisa dikejar lebih jauh," tuturnya.

Konferensi pers guna menanggapi dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet dilakukan atas dasar solidaritas lantaran Ratna merupakan anggota BPN.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita