Demokrat soal 'Winter Is Coming': Jokowi Mau Keren, tapi Banyak Khayalan

Demokrat soal 'Winter Is Coming': Jokowi Mau Keren, tapi Banyak Khayalan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Jokowi berbicara soal ekonomi dalam Annual Meeting IMF-World Bank Group Plenary Session di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (12/10). Jokowi menyebut keterbukaan ekonomi telah memberikan keuntungan dalam beberapa dekade terakhir.

Tapi, keterbukaan ekonomi tersebut terancam oleh perang dagang dan situasi ini katanya mirip dengan cerita serial TV Game of Thrones. Menanggapi hal tersebut, Kadiv Adokasi dan Hukum DPP Demokrat menganggap Jokowi sering mengkhayal, terutama soal perekonomian yang meroket.

"Jokowi ini kan orang yang suka dengan film-film khayalan. Mungkin karena beliau ini sering mengkhayal salah satunya khayalan ekonomi meroket," kata Ferdinand kepada kumparan, Jumat (12/10).

Ferdinand mengatakan, Jokowi mengutip kalimat 'winter is coming' dari film Game of Thrones di forum internasional itu agar terlihat keren. Namun, Ferdinand menganggap cerita yang disampaikan Jokowi di forum tersebut hanyalah sebuah khayalan belaka.

"Jadi apa yang dilakukan oleh Jokowi dengan mengutip hal tersebut tentu tujuannya ingin tampak keren dan kekinian. Sayangnya ya itu tadi, terlalu banyak khayalan," jelasnya.

Sebelumnya, dalam pidato, Jokowi memaparkan kondisi perekonomian global. Hubungan antarnegara ekonomi maju, semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones yang mengalami keretakan. Jokowi menyebut koordinasi yang lemah antarnegara menyebabkan terjadinya banyak masalah.

Contohnya seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang. Selain itu, perang dagang saat ini serupa dengan pertarungan antar klan dalam cerita Game of Thrones.

"Dalam serial Game of Thrones, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali 'The Iron Throne'. 'Mother of Dragons' menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar-para 'Great Houses' itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya, House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain," tutur Jokowi. [kmp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA