Curiga Penembakan DPR, Zulkifli Hasan: Kemarin Gerindra, Sekarang PAN dan Demokrat, Ada Apa?

Curiga Penembakan DPR, Zulkifli Hasan: Kemarin Gerindra, Sekarang PAN dan Demokrat, Ada Apa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penembakan di gedung DPR RI terjadi lagi. Kali ini, sasarannya adalah ruang kerja anggota Fraksi Partai Demokrat (PD) dan Fraksi PAN, Rabu (17/10/2018).

Ruang kerja anggota DPR RI yang ditembak tersebut berada di lantai 10, tepatnya ruangan 1008.

Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya.

Sedangkan ruangan satunya yang juga jadi sasaran penembakan yakni ruang 2003. Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi PAN, Totok Daryanto.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku geram.

Karena itu, pihaknya menuntut pihak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut agar benar-benar terang benderang.

Demikian disampaikan Zulkifli Hasan ditemui usai rapat konsolidasi kader PAN dan pemennagan Prabowo-Sandi di Gedung Herlina, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).

“Kita minta kejelasan dari aparat penegak hukum,” tegasnya.

Ia juga mempertanyakan, bahwa dalam kasus penembakan sebelumnya, polisi menyebut telah menangkap dua tersangka.

Namun nyatanya, hari ini, penembakan kembali terjadi menyasar gedung para wakil rakyat tersebut.

“Katanya itu kan latihan, tidak sengaja, sudah ditangkap orangnya. Lah kok sekarang ada lagi?” heran dia.

Meski tak menyebut bahwa kejadian tersebut bermuatan politis, namun Ketua MPR RI itu juga mengaitkan dengan kejadian penembakan sebelumnya.

“Kemarin Gerindra, sekarang PAN dan Demokrat. Ada apa?” sindirnya.

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian agar bisa cepat menuntaskan kasus tersebut dengan profesional.

Ia khawatir, jika tidak, akan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat kepolisian.

“Kalau berlarut-larut, kita khawatir ini akan distrust terhadap aparat keamanan,” tutupnya.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu menyatakan, peluru nyasar ke ruangan Vivi dan Totok itu ternyata sudah diketahui sejak Selasa (16/10/2018) kemarin.

Penemuan peluru pertama kali dilihat oleh salah seorang staf ahli yang bertugas.

Saat itu, kedua staf ahli dari Vivi maupun Totok menemukan lubang kaca yang tertembus peluru setelah membuka gorden kaca.

“Kami telah mendatangi dan bekerja melakukan olah TKP. Tim Puslabfor juga sudah melaksanakan olah TKP, dan sudah menemukan satu proyektil yang di lantai 10, ruang kerjanya Ibu Vivi,”

“Sementara di lantai 20 masih dicari, karena untuk proyektil tidak ditemukan di sisi kaca,” kata Roma saat jumpa pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Roma menambahkan, tim Puslabfor juga menemukan kesamaan proyektil yang ditemukan di ruangan Vivi dengan proyektil yang ditemukan saat insiden Senin (15/10) sebelumnya.

“Kami menunggu apakah nanti dari Puslabfor pembanding proyektil yang ditemukan. Sementara hasil dari Puslabfor, pelurunya sama 9 mm seperti kemarin (Senin),” tuturnya.

Akan tetapi, lanjutnya, untuk memastikan hal itu, pihaknya masih harus melakukan uji balistik.

“Untuk identik atau tidak, kami akan lakukan scientific investigation, uji balistik untuk pembandingnya apakah sama dan identik dengan kejadian peristiwa Senin kemarin,” tutupnya.

Untuk diketahui, hari ini ditemukan total lima lubang bekas penembakan DPR RI.

Pertama, di ruang kerja anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan Bambang dari Fraksi Golkar, Heri Purnama pada Senin (15/102018) kemarin.

Kemudian hari ini, Rabu (17/10/2018) siang tadi, dua lubang peluru kembali didapati.

Yakni di ruang kerja anggota DPR RI yang ditembak tersebut berada di lantai 10, tepatnya ruangan 1008.

Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya.

Sedangkan ruangan satunya yang juga jadi sasaran penembakan yakni ruang 2003.

Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi PAN, Totok Daryanto.

Terakhir, ditemukan juga lubang bekas peluru di ruangan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Khatibul Imam Wiranu, di lantai 9 Gedung Nusantara I. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita