Asap Karhutla Mulai Menyerang Kota Palembang

Asap Karhutla Mulai Menyerang Kota Palembang

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Penanganan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Sumatera Selatan berhasil selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Namun, pasca Asian Games, kabut asap seakan sulit dibendung di daerah Bumi Sriwijaya tersebut.

Hal ini ditambah proses waterboombing atau pengeboman air melalui helikopter terpaksa dihentikan sementara hingga adanya evaluasi dari BNPB. Imbasnya, karhutla yang terjadi di kawasan Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir kini asapnya sudah terasa hingga ke Palembang.

Pencemaran udara pun kini sudah sangat terasa. Dari hasil Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU, telah mencapai 151-150 mikron/gram dan ini sudah berada di level yang tidak sehat.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan, naiknya ISPU di level tidak sehat itu dikarenakan sejak 10 hari terakhir curah hujan belum memasuki wilayah Sumatera Selatan.

"Saat ini terjadi kekeringan di beberapa wilayah dan berdampak pada pencemaran udara akibat kebakaran hutan dan lahan. Partikel debu juga menjadi meningkat sehingga kondisi udara menjadi tidak sehat," kata Nandang, Jumat 5 Oktober 2018.

Selain udara, kabut asap jarak pandang di kota Palembang telah berkisar satu kilometer hingga 2 kilometer. Nandang mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan saat beraktivitas.

"Jika kondisi ini terus terjadi maka udara pun bisa semakin buruk. Sebaiknya masyarakat menggunakan masker ketika berada di luar," ujar Nandang.

Sementara, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan, Ansori menambahkan, sejauh ini tingkat kebakaran hutan terus bertambah. Selain itu, beberapa lahan yang terbakar seperti di Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Ilir dan beberapa lahan lainnya belum dapat dipadamkan.

Salah satu kendala karena kondisi lahan yang begitu luas, Ansori juga tak menampik. Curah hujan juga masih minim.

"Untuk mengatasi ini, kami sedang melakukan proses modifikasi cuaca. Ini sangat untuk menurunkan hujan. Setidaknya dapat mengatasi karhutla hingga tidak terjadi kabut asap," jelasnya. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita