Arief Poyuono: Dalam Kasus Ratna Semua Pihak Diharap Waras

Arief Poyuono: Dalam Kasus Ratna Semua Pihak Diharap Waras

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Langkah polisi memanggil sejumlah tokoh serta aktivis dalam kaitan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet dikritisi sejumlah pihak, termasuk politisi.

Wakil Ketua Partai Gerindra, Arief Poyuono mengambil tamsil kasus Ratna itu seperti orang yang bakar ban berteriak rumahnya kebakaran.

Analoginya begini, sambung Arief Poyuono, ada warga Indonesia  ingin menipu warga lainnya dengan cara dia membakar ban Mobil di halaman belakang rumahnya dan berteriak kepada tetangga sebelahnya dengan teriak kebakaran maka secara reflek para  tetangganya akan berteriak kebakaran agar warga yang lain siap-siap menghadapi sebuah peristiwa kebakaran di lingkungannya.

Nah, ketika tetangga sebelah berteriak kebakaran  maka terjadi lah keributan semua tetangga juga ikut berteriak, karena ancaman kebakaran merupakan ancaman yang berbahaya bagi kehidupan masyarakat.

“Sama dengan kasus bengep bengepnya Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya  Juga sangat berbahaya bagi kehidupan dan keamanan masyarakat padahal muka bengep Ratna karena operasi plastik,” jelas Arief Poyuono dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (15/10).

Arief pun bertanya, apakah yang diteriakan oleh LSM dan tokoh politik tentang kebohongan Ratna Sarumpaet masuk kategori sebuah hoax yang sehingga membuat onar nasional sehingga Polisi memanggil mereka untuk memeriksa sebagai saksi saksi, seperti Amen Rais, Said Iqbal dan lain-lain. 

Dan apakah, lanjut Arief, para warga  yang berteriak kebakaran karena tetangga sengaja membakar ban mobil lalu juga merupakan teriakan hoax yang dilakukan para warga lainnya apakah masuk kategori berbuat Onar, dan polisi juga akan menindaklanjuti. 

"Karena kategori sebuah keonaran yang katanya diakibatkan oleh hoax tidak perlu meluas di medsos loh, tapi cukup di sebuah lingkungan RT saja sudah disebut sebuah keonaran. Nah, kesimpulannya tolong semua pihak waras termasuk aparat hukun dalam menyikapi kasus penipuan Ratna Sarumpet kepada para politisi, tokoh nasional dan para LSM," papar Arief Poyuono.

Arief tergelitik dengan sikap Tim Kampanye Nasional Joko Widodo yang melapor ke Bawaslu sebagai sengketa Pilpres. 

"Wong yang diteriakan oleh para politisi dan LSM itu ditujukan pada Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, bukan capres dan cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin untuk bisa mengungkap masalah bengep bengepnya muka Ratna Sarumpaet yang menurut pengakuan Ratna Sarumpaet karena dianiaya padahal operasi topeng plastik. TKN Joko Widodo dalam kasus Ratna Sarumpet keliatannya Baper ya," demikian Arief Poyuono. [rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita